Pemkab Toba

Sering Akibatkan Kecelakaan, Pohon di Depan Gereja HKBP Aruan Ditebang

Pemkab Toba tebang pohon di depan Gereja HKBP Aruan atas permohonan masyarakat dan jemaat Gereja HKBP Aruan.

Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Dari kanan ke kiri (Camat Laguboti, Kadis Kominfo Toba, Roslin Sinurat) Dari kiri ke kanan (Kepala Desa Aruan dan Plt. Kaban BPBD Toba/Jaket Hijau) saat ditemui di lokasi 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Penebangan pohon di tepi Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di depan Gereja HKBP Aruan, Desa Aruan, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba dipertanyakan oleh warga lewat media sosial, BPBD Toba bahkan dituding merusak lingkungan karena penebangan pohon tersebut. 

Menanggapi tudingan itu, Plt. Kepala BPBD Kabupaten Toba Robert Manurung menyebut bahwa penebangan tersebut dilakukan atas permohonan masyarakat dan jemaat Gereja HKBP Aruan.

"Saya tidak mungkin bertindak tanpa dasar. Jadi warga menyampaikan permohonan melalui surat dari Kepala Desa yang diketahui oleh Camat karena keberadaan pohon tersebut sering mengakibatkan kecelakaan," kata Robert Manurung yang ditemui di lokasi pada Jumat (28/3/2025) pagi.

"Atas dasar surat itu kita lakukan survei, dan memang benar pohon itu mengganggu penglihatan," lanjutnya.

Sering Akibatkan Kecelakaan, Pohon di Depan Gereja HKBP Aruan Ditebang 2
Pengendara yang keluar dari komplek gereja dapat melihat dengan jelas kendaraan yang datang dari arah Balige setelah pohon ditebang.

Pimpinan Jemaat HKBP Aruan, Roslin Sinurat yang juga ditemui di lokasi menyebut bahwa salah satu pemohon agar pohon itu ditebang adalah dirinya.

"Jadi kalau jemaat kita mau keluar dari komplek gereja, sering kecelakaan karena penglihatan ke arah Balige tertutup karena pohon itu," katanya.

Pengakuan yang sama juga disampaikan oleh Bintang Aruan, Kapala Desa Aruan. Menurutnya sudah banyak jemaat gereja yang jadi korban kecelakaan karena keberadaan pohon tersebut.

"Jadi kalau kita bawa mobil keluar dari gereja ini, harus masuk dulu kepala mobil kita sampai ke badan aspal baru kelihatan kendaraan yang datang dari arah Tarutung. Sementara ini jalan lurus, kendaraan selalu kencang," kata Kepala Desa.

"Sudah sering kecelakaan di sini karena kondisi seperti itu. Jadi kepala mobil kita masuk ke badan jalan tiba-tiba mobil atau kereta kencang dari arah Balige. Akhirnya kecelakaan," ujar Kepala Desa.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved