Berita Viral

CURHAT Driver Ojol Kecewa Dapat THR Rp50 Ribu, Padahal Sudah Janji Belikan Anak Baju Lebaran

Pilu curhat driver ojek online yang mendapatkan THR tak sesuai ekspektasinya. Sejumlah driver ojol di Kabupaten Lebak, Banten, mengaku kecewa dengan

Editor: Liska Rahayu
Stanly via KOMPAS.com
BHR OJOL - Ilustrasi driver ojek online. Bonus Hari Raya untuk mitra driver telah dicairkan, namun pengemudi kecewa lantaran nominal kecil hanya Rp50 ribu, jauh dari ekspektasi, Rabu (26/3/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Pilu curhat driver ojek online yang mendapatkan THR tak sesuai ekspektasinya.

Sejumlah driver ojol di Kabupaten Lebak, Banten, mengaku kecewa dengan nominal THR yang diterimanya.

Alih-alih mendapat jumlah yang sesuai harapan, mayoritas hanya memperoleh Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

Ade (38), seorang pengemudi ojol, mengaku terkejut ketika menerima notifikasi dari aplikasi Gojek yang menginformasikan besaran bonusnya.

"Dapatnya hari Minggu, kaget, lemes, jumlahnya Rp 50.000, jauh dari ekspektasi saya," ujar Ade saat ditemui di Alun-alun Rangkasbitung, Selasa (25/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ade semakin kecewa karena sebelumnya sudah berjanji kepada istri dan anaknya untuk membeli baju Lebaran menggunakan bonus tersebut.

Ia pun merasa skema perhitungan bonus tidak sesuai dengan informasi yang beredar, di mana seharusnya BHR mencapai 20 persen dari pendapatan bulanan.

"Ternyata tidak sesuai. Kalau benar 20 persen, secara hitung-hitungan saya bisa dapat sekitar Rp 1.000.000," katanya.

Ade mempertanyakan cara aplikator menentukan besaran bonus, mengingat ia sudah memenuhi berbagai persyaratan, termasuk jam kerja yang tinggi.

"Syarat minimal jam online 200 jam per bulan, saya bahkan lebih. Online 25 hari per bulan, tiap hari narik terus, gak pernah libur," tambahnya.

Sebagai pengemudi ojol sejak 2019, Ade mengandalkan penghasilannya sepenuhnya dari profesi ini.

"Sekarang saya kecewa, tapi mau gimana lagi, tetap harus jalan. Mau cari kerja lain lagi dengan umur sekarang udah gak mungkin," tuturnya.

Kekecewaan serupa juga dirasakan Doni (42), pengemudi ojol lainnya.

Ia merasa aplikator seolah memberi harapan palsu kepada para mitra.

"Kemarin bilangnya manis, untuk kesejahteraan mitra, buktinya sekarang BHR yang diterima buat servis motor saja gak cukup," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved