Berita Viral

Kisah Gadis 23 Tahun Tinggal Kerangka, Dihabisi Pacar di Kamar Kos, Jasadnya Disusun Dalam Koper

Si gadis 23 tahun itu bernama Enggal Dika Puspita (23), ia adalah pacar atau kekasih dari M Rafy Ramadhan.

Capture Youtube TVone dan Capture Video TikTok @inewssumsell
PACAR BUNUH KEKASIH : Foto: Enggal Dika Puspita (23). Jasad gadis 23 tahun ditemukan sudah jadi tulang belulang dalam koper, berawal dari kamar kos yang dijadikan tempat oleh pacar habisi kekasih , pelaku dari keluarga terpandang atau bukan orang sembarangan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kisah gadis 23 tahun tinggal kerangka, dihabisi pacar di kamar kos. Jasadnya disusun rapi dalam koper.

Jasad gadis 23 tahun ditemukan sudah jadi tulang belulang dalam koper, berawal dari kamar kos yang dijadikan tempat oleh pacar habisi kekasih , pelaku dari keluarga terpandang atau bukan orang sembarangan.

Si gadis 23 tahun itu bernama Enggal Dika Puspita (23), ia adalah pacar atau kekasih dari M Rafy Ramadhan.

Ternyata, gadis 23 tahun itu merupakan korban pembunuhan dari pacar nya, dan kasus itu menggemparkanwarga Bantul, Yogyakarta, sejak September 2024.

Kini, kasus pembunuhan gadis 23 tahun itu terungkap dan misteri hilangnya gadis 23 tahun itu terpecahkan pada Kamis, (20/3/2025).

Selama 7 bulan, Rafy berhasil menghilangkan jejak kejahatannya, hingga jasad gadis 23 tahun itu membusuk hingga jadi tulang belulang.

Kejinya Rafy, ia membersihkan jasad Enggal Dika Puspita, memasukkannya ke dalam kantong sampah, dan memindahkan mayat tersebut ke rumah orang tuanya di Padukuhan Gading Lumbung, Donotirto, Kretek, Bantul.

Awal Terungkapnya Kasus

PACAR BUNUH KEKASIH : Foto: Enggal Dika Puspita (23). Jasad gadis 23 tahun ditemukan sudah jadi tulang belulang dalam koper, berawal dari kamar kos yang dijadikan tempat oleh pacar habisi kekasih , pelaku dari keluarga terpandang atau bukan orang sembarangan.
PACAR BUNUH KEKASIH : Foto: Enggal Dika Puspita (23). Jasad gadis 23 tahun ditemukan sudah jadi tulang belulang dalam koper, berawal dari kamar kos yang dijadikan tempat oleh pacar habisi kekasih , pelaku dari keluarga terpandang atau bukan orang sembarangan. (Capture Youtube TVone dan Capture Video TikTok @inewssumsell)

Kepala Dukuh Gading Lumbung, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Bantul, Edy Purnama, mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak mengetahui adanya kasus pembunuhan ini.

Ia baru tersadar setelah diminta polisi datang ke rumah orang tua Rafy pada Kamis (20/3/2025).

"Saya pikir ini kasus narkoba karena polisi memasang garis polisi di halaman rumah.

Ternyata, Rafy disuruh membongkar isi tiga trash bag dan dua koper besar," kata Edy, Jumat (21/3/2025).

Proses Penemuan Kerangka Korban

Edy menceritakan, polisi meminta Rafy memilah isi trash bag dan koper tersebut.

Di dalamnya, ditemukan kerangka manusia yang masih utuh. 

"Tulang itu disusun rapi, dari tengkorak sampai ujung kaki. Tidak ada bau menyengat karena sudah dibersihkan," ujarnya.

Kerangka tersebut kemudian dibawa oleh tim Dokkes Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut Edy, tulang itu sempat disimpan di jok motor milik korban sebelum akhirnya dibawa ke rumah orang tua Rafy.

Upaya Menghilangkan Jejak

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rafy membunuh Enggal Dika Puspia di sebuah kamar kos di Kalurahan Sabdodadi, Bantul, pada 25 September 2024.

Setelah membunuh korban dengan cara mencekik, Rafy membersihkan jenazah dan menyimpannya di kamar kosnya.

Namun, setelah dua minggu, bau menyengat mulai tercium.

Rafy pun memindahkan jenazah ke kontrakan temannya di Condongcatur, Sleman. 

Pada 7 Desember 2024, ia menemukan jenazah korban sudah menjadi kerangka.

Rafy kemudian memasukkannya ke dalam trash bag berlapis dan koper, lalu membawanya ke sebuah penginapan di Kaliurang, Sleman, untuk dibersihkan kembali.

Setelah itu, Rafy membawa kerangka tersebut ke rumah orang tuanya di Bantul.

Ia juga membakar beberapa barang milik korban, seperti selimut, pakaian, dan pernak-pernik, untuk menghilangkan jejak.

Pelaku Tenang Saat Diperiksa

Edy mengungkapkan, Rafy terlihat tenang saat diperiksa polisi.

"Dia tidak grogi sama sekali. Padahal, ini kasus besar," ujarnya.

Rafy diketahui berasal dari keluarga terpandang dan berkecukupan.

Kakeknya pernah menjadi pejabat pemerintah kalurahan di Bantul.

Namun, orang tua Rafy telah bercerai, dan ia tinggal bersama ibunya di Sabdodadi sebelum akhirnya kembali ke rumah ayahnya di Gading Lumbung.

Motif Masih Diselidiki

Polisi masih mendalami motif pembunuhan ini.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengatakan, "Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif pelaku."

Kasus ini terungkap setelah warga melaporkan kecurigaan mereka karena korban sudah lama tidak terlihat, sementara motornya digunakan oleh Rafy.

Kini, Rafy ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman penjara hingga 15 tahun.

Dampak pada Warga Sekitar

Kasus ini menimbulkan shock di kalangan warga Gading Lumbung.

Edy mengaku, banyak warga yang tidak menyangka Rafy bisa melakukan tindakan keji seperti itu.

"Keluarga Rafy dikenal baik dan terpandang. Ini benar-benar di luar dugaan," ujarnya.

Sementara itu, keluarga korban dan keluarga pelaku masih berusaha memproses kejadian tragis ini.

Masyarakat berharap proses hukum dapat berjalan transparan dan memberikan keadilan bagi Enggal Dika Puspia, korban yang kehilangan nyawa dalam tragedi mengerikan ini.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved