Berita Viral

TAK Terima Nama Palembang Jelek, Gilang Dirga Cari Fakta Soal Konten Daging Rendang Willie Salim

Presenter asal Sumatera Selatan, Gilang Dirga, turut menyoroti kasus hilangnya daging rendang Willie Salim yang sedang dimasak dalam sekejap.

Editor: Liska Rahayu
Kolase Tribun Medan
RENDANG HILANG - Presenter asal Sumatera Selatan, Gilang Dirga, turut menyoroti kasus hilangnya daging rendang Willie Salim yang sedang dimasak dalam sekejap. Gilang Dirga yang berasal dari Baturaja, salah satu kabupaten di Sumsel, tak terima nama Palembang buruk buntut konten Willie Salim kehilangan daging sapi 200 kg dimasak di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Presenter asal Sumatera Selatan, Gilang Dirga, turut menyoroti kasus hilangnya daging rendang Willie Salim yang sedang dimasak dalam sekejap.

Gilang Dirga yang berasal dari Baturaja, salah satu kabupaten di Sumsel, tak terima nama Palembang buruk buntut konten Willie Salim kehilangan daging sapi 200 kg dimasak di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan.

Lewat Instagram miliknya, ia mengaku tidak rela nama Palembang dipandang buruk setelah viralnya kejadian tersebut.

Untuk itu, ia meminta warga Palembang yang mengetahui cerita sebenarnya untuk berkomentar dalam unggahannya.

"Assalamualaikum terkhusus wong Palembang," kata Gilang Dirga, Sabtu (22/3/2025).

"Ado duo sisi yg kudengar dr kejadian di BKB. Dari pada kito salah prasangka, apolagi di bulan puaso. tolong yg tau cerito aslinyo komen dibawah yo, kareno jujur sebetulnyo agak dak rela aku namo wong kito jadi jelek gra2 ini. Tolong nian komentar dibawah cerito aslinyo cakmano," sambungnya.

Selain Gilang Dirga, sebelumnya, Presenter Andromeda Mercury juga  menyoroti ramainya soal daging sapi Willie Salim 200 kg yan disebut mendadak hilang saat dimasak di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, pada Selasa, 18 Maret 2025. 

Lewat Instagram miliknya @andromeda_mercury, pria berdarah Palembang ini dibuat geram lantaran Palembang disebut buruk.

Menurutnya, jangan samakan semua orang Palembang seperti itu.

"Rakus cak kelaparan nian dak pernah jingok rendang apo? Ai seolah-olah nian, jangan baseng kasih cap wong yang belum kenal, jangan pukul rato pulok seakan-akan cak itu galo, banyak kawan DM 'bro itu malu-maluke nian sudah jingok belum videonyo', secaro bahasa caknyo memang dramatis nian, ini banyak loh 400 kg, ambek pake apo dio, belum mateng, pake nannyo pulok dak pernah terjadi sebelumnyo lenyap seketika semenit pun dak nyampe, 

(rakus, seperti kelaparan gak pernah lihat rendang apa? jangan asal beri cap orang yang belum dikenal, jangan sama kan semua orang Palembang seperti itu, banyak teman yang DM saya 'memalukan sudah lihat belum videonya', secara bahasa itu seperti dramatis, daging ini banyak 400 kg, bertanya pula kejadian ini gak pernah terjadi sebelumnya habis tanpa sisa)," kata Andromed, Sabtu (22/3/2025).

Ia mengatakan pemilihan diksi tersebut menimbulkan sorotan publik hingga menyebutkan kota Palembang buruk.

Menurutnya, sosok Willie Salim merupakan konten kreator besar yang mengadakan acara di BKB.

"Pemilihan diksi cak itu memang menimbulkan ai madai oo, padahal kan jelas budak ni konten kreator besak ngadoke acara di dekat ampera seberang BKB, apo dak wong tu ngumpul galo, (pemilihan diksi itu menimbulkan sorotan publik, padahal sudah jelas Willie Salim merupakan konten kreator besar yang mengadakan acara di BKB Palembang)," tuturnya.

Ia pun menyingung Willie Salim yang seharusnya bersyukur karena disambut antusias warga Palembang.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved