Berita Viral

Isu Soal Ijazah Jokowi Palsu, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Bilang Begini

Isu soal ijazah Jokowi di UGM palsu marak beredar di media sosial, khususnya di X atau Twitter. Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta.

Editor: Array A Argus
Twitter/X/Canva
IJAZAH JOKOWI- Presiden RI ke 7, Joko Widodo kembali diterpa isu soal ijazah palsu, Sabtu (22/3/2025). Isu ini merebak di X atau Twitter sejak beberapa hari lalu. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa hari terakhir media sosial diramaikan dengan isu bahwa ijazah Presiden RI ke 7, Joko Widodo di Universitas Gajah Mada (UGM) adalah palsu.

Isu ijazah Jokowi palsu ini diunggah ulang sejumlah akun X dengan beragam narasi, termasuk soal masalah penggunaan font Time News Roman.

Satu diantara pihak yang mengunggah isu ijazah Jokowi palsu adalah akun @tija***.

Akun tersebut sebenarnya membagikan keterangan dari Rismon Hasiholan Sianipar.

Baca juga: Bedanya Jokowi dan Prabowo di Mata Jaksa Agung, ST Burhanuddin: Menterinya Tak Pernah Terima Duit

PARTAI BARU- Presiden RI Ke 7 Joko Widodo mengungkap ingin mendirikan partai baru bernama Partai Super Terbuka. Partai ini diklaim akan dimiliki seluruh anggotanya.
PARTAI BARU- Presiden RI Ke 7 Joko Widodo mengungkap ingin mendirikan partai baru bernama Partai Super Terbuka. Partai ini diklaim akan dimiliki seluruh anggotanya. (Youtube Sekretariat Presiden)

Ia adalah ahli forensik digital.

Dalam unggahannya, disebutkan bahwa ijazah Jokowi dari UGM yang terbut tahun 1985 adalah palsu. 

"Ijazah S1 Kehutanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diterbitkan UGM pada 1985 adalah palsu," ujar Rismon dalam unggahan tersebut.

Atas unggahan itu, netizen lantas menyoal penggunaan font Times New Roman.

Baca juga: Geramnya Jokowi, Dituduh Kirim Utusan ke PDIP Pecat Hasto: Saya Sudah Diam, Lho

Warganet mengatakan, bahwa font Times New Roman baru diperkenalkan secara luas pada 1992 melalui sistem operasi Windows 3.1, sedangkan ijazah Jokowi diterbitkan pada 1985.

Bila menilik sejarah, Times New Roman pertama kali digunakan oleh surat kabar Inggris, The Times, sebelum kemudian didistribusikan oleh Microsoft untuk produk Windows pada 1992.

Penjelasan UGM

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta angkat bicara mengenai isu ijazah Jokowi palsu ini.

Dikutip dari Kompas.com, Sigit mengatakan bahwa Rismon Hasiholan Sianipar memang adalah alumnus UGM.

Ia sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik UGM.

Sayangnya, menurut Sigit, keterangam Rismon itu tidak mengedepankan metode penelitian yang valid sebelum menyampaikan suatu klaim.

Baca juga: Reaksi Gibran Soal Pengangkatan CASN 2024 Diundur, Anak Jokowi Sebut Sudah Ada Solusi

“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” ujar Sigit dalam keterangannya di Kampus UGM, Jumat (21/3).

Lebih lanjut, Sigit menegaskan bahwa seharusnya perbandingan dilakukan dengan ijazah dan skripsi mahasiswa lain yang lulus di tahun yang sama.

Mengenai font Times New Roman yang disebut-sebut sebagai bukti ketidakaslian, Sigit menegaskan bahwa font serupa sudah lazim digunakan oleh mahasiswa untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan.

“Di sekitaran kampus UGM saat itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup) yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi,” ungkapnya.

Baca juga: Respons Bobby Nasution: Ya Silahkan Saja, Terkait Sekjen Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

Ia juga menjelaskan bahwa sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi memang dicetak di percetakan, tetapi seluruh isi skripsinya yang terdiri dari 91 halaman tetap menggunakan mesin ketik.

“Banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan,” katanya.

Soal Nomor Seri Ijazah

Mengenai nomor seri ijazah Jokowi yang diklaim tidak menggunakan klaster tertentu, Sigit menerangkan bahwa pada masa itu Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan sendiri dalam sistem penomoran ijazah. 

Belum ada aturan seragam dari universitas.

“Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas,” jelasnya.

Sigit kembali menegaskan bahwa tuduhan Rismon tidak berdasar dan merugikan.

Ia memastikan bahwa Jokowi memang pernah berkuliah di UGM, aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, menyelesaikan skripsi, dan memperoleh ijazah secara sah.

“Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegasnya.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved