Berita Viral

Ucapan Istri AKP Tomi Marbun, Ungkap Kejanggalan Suami Hilang Usai Gerebek KKB Papua: Diancam

Padahal menurutnya, merupakan hal yang wajar jika ada yang kemalangan ada yang memberikan dukungan moral.

|
Ist
UNGKAP KEJANGGALAN: Istri AKP Tomi S Marbun, Riah Tarigan saat menceritakan kejanggalan hilangnya suami saat penggerebekan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. Dia mengungkapkan Kapolres melarang memberikan dukungan moral. (foto: tangkap layar/ist) 

TRIBUN-MEDAN.com - Ucapan istri Tomi Marbun, ungkap kejanggalan hilangnya suami saat digerebek KKB.

Istri AKP Tomi S Marbun, Riah Tarigan mengungkap kejanggalan hilangnya suami saat penggerebekan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Kejanggalan yang coba diungkapkannya terkait pelarangan istri polisi datang ke rumah Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni.

Tak hanya sekedar pelarangan, para suami juga diancam akan dimutasi.

Padahal menurutnya, merupakan hal yang wajar jika ada yang kemalangan ada yang memberikan dukungan moral.

Dukungan atas peristiwa AKP Tomi S Marbun dinyatakan hilang sejak 18 Desember 2024 lalu saat gerebek KKB Papua.

Bahkan, kata Riah, dukungan moral tersebut berujung kepada pemanggilan para anggota Polres Teluk Bintuni oleh Kapolres. 

UNGKAP KEJANGGALAN: Istri AKP Tomi S Marbun, Riah Tarigan saat menceritakan kejanggalan hilangnya suami saat penggerebekan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. Dia mengungkapkan Kapolres melarang memberikan dukungan moral. (foto: tangkap layar/ist)
UNGKAP KEJANGGALAN: Istri AKP Tomi S Marbun, Riah Tarigan saat menceritakan kejanggalan hilangnya suami saat penggerebekan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. Dia mengungkapkan Kapolres melarang memberikan dukungan moral. (foto: tangkap layar/ist) (Ist)

"Terus yang buat sedikit kecil hati karena ibu-ibu anggota Reskrim, datang ke rumah memberikan support. Itu sangat manusiawi dan wajar, menurut saya. Mereka ikut tim doa."

"Kenapa suami-suami mereka dipanggil Bapak Kapolres, dimarah dan dilarang ke rumah saya lagi," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025)

Tak cuma itu, Riah juga memperoleh laporan dari rekan-rekannya sesama anggota Bhayangkari bahwa para suami akan dimutasi.

Mutasi akan diberikan jika dukungan moral lewat media sosial terkait kasus hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun terus dilakukan.

"Dan lagi, saya mendapat informasi aduan dari beberapa Bhayangkari yang ada di sana dibilang 'ibu kami masa memposting di Facebook atau di mana gitu, untuk memberikan support, kok kami diancam suaminya akan dimutasi," katanya.

Riah pun tidak habis pikir atas perlakuan Kapolres Teluk Bintuni terhadap dirinya dan rekan-rekannya hingga melakukan pelarangan semacam itu dan berujung adanya ancaman mutasi.

Dia tidak terima atas perlakuan Kapolres Teluk Bintuni tersebut lantaran dirinya hingga kini masih anggota Bhayangkari aktif.

"Saya salah apa, ya? Saya ini masih Bhayangkari aktif lho. Lalu, ketika suami saya masih ada, kegiatan Bhayangkari semua saya ikut dengan baik, saya jalankan dengan baik."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved