Polres Samosir

Jalur Wisata Samosir dalam Sorotan: Polda Sumut Cermati Keselamatan dan Kenyamanan Wisatawan

Tim Ditlantas Polda Sumut bersama instansi terkait saat meninjau jalur wisata di Menara Pandang Tele, Kecamatan Harian, Samosir, pada Jumat, 14 Maret

|
Editor: Arjuna Bakkara
IST
Tim Ditlantas Polda Sumut bersama instansi terkait saat meninjau jalur wisata di Menara Pandang Tele, Kecamatan Harian, Samosir, pada Jumat (14/3/2025). Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan keamanan wisatawan serta kelancaran arus lalu lintas di kawasan wisata." 

TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Kabut tipis masih menyelimuti Bukit Sibea-bea saat rombongan petugas Ditlantas Polda Sumut bersama instansi terkait menapaki jalur-jalur yang kerap dilalui wisatawan, Jumat (14/3/2025).

Jalanan berliku di Tele, persimpangan menuju Air Terjun Efrata, dan titik-titik rawan macet di Kecamatan Harian menjadi perhatian utama.

Di tengah keindahan alam Samosir, ada kekhawatiran yang harus segera diatasi—keselamatan dan kenyamanan para pelancong.

Langkah ini bukan sekadar inspeksi biasa. Dengan latar belakang Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian serta Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tim gabungan turun langsung untuk memastikan setiap detail jalur wisata mendukung pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi para pengunjung.

Jalan Tele, dengan tikungan tajamnya yang menggoda adrenalin, tak luput dari perhatian.

Begitu pula dengan Menara Pandang Tele yang kerap dipenuhi wisatawan, Air Terjun Efrata yang menjadi persinggahan favorit, dan Bukit Holbung yang menawarkan hamparan hijau memikat.

Hadir dalam kegiatan ini berbagai pemangku kepentingan, mulai dari AKP J. Silalahi dan AKP Bakrie dari Ditlantas Polda Sumut, Menson Tarigan dan Ade dari Dinas Perhubungan Sumut, hingga Camat Harian Hartopo Manik dan Kapolsek Harian IPDA Rahmat Kurniawan.

Perwakilan Dinas Pariwisata, Dinas PUTR, Dishub Kabupaten Samosir, serta Polres Samosir pun turut serta dalam diskusi serius di lapangan.

Dalam inspeksi ini, satu per satu masalah terungkap dan solusi dirancang. Dishub Sumut menegaskan bahwa pedagang tidak boleh berjualan di simpang jalur alternatif ke Sosor Dolok agar tidak mempersempit akses lalu lintas.

Kapasitas parkir di Menara Pandang Tele yang minim juga menjadi perhatian utama, sehingga diusulkan pemanfaatan satu ruas jalan sebagai area parkir tambahan.

Dinas PUTR Sumut mengusulkan sistem penjualan tiket wisata secara daring guna mengurangi antrean panjang yang kerap terjadi.

Sementara itu, Satlantas Polres Samosir menilai perlu ada rambu larangan parkir tambahan serta area khusus parkir motor di belakang menara.

Pengadaan mobil derek juga menjadi sorotan untuk mengantisipasi kendaraan yang mogok di jalur menanjak.

Dishub Samosir mengajukan penambahan fasilitas toilet di Menara Pandang Tele serta membentuk tim monitoring untuk membantu kepolisian dalam mengurai kemacetan di empat titik rawan, termasuk Bukit Sibea-bea dan Air Terjun Efrata.

Sementara itu, Humas Polres Samosir berkomitmen menyajikan laporan lalu lintas terkini melalui media sosial, berita daring, dan spanduk agar wisatawan selalu mendapat informasi terbaru.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved