VIDEO

Wagubsu Surya Klaim Inflasi Sumut Turun 0,73 Persen, Karo Penyumbang Inflasi Tertinggi  

Kepala daerah yang menyampaikan paparan inflasi daerah adalah Kota Medan, Batu Bara dan Karo. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Satia
Diskominfo Pakpak Bharat
RAPAT TPID: Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Jumat (14/3/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat) 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggelar rapat Inflasi daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Utara, di aula Raja Inal, Kantor Pemprov Sumut, Jumat (14/3/2025). 

Pantauan Tribun Medan, rapat mulai berlangsung pukul 10.00 WIB. Satu persatu kepala daerah juga menyampaikan hasil inflasi di wilayahnya. 

Kepala daerah yang menyampaikan paparan inflasi daerah adalah Kota Medan, Batu Bara dan Karo. 

Wakil Gubernur Sumut Surya mengatakan, inflasi daerah di Sumut Cukup Bagus. Saat ini inflasi mengalami penurunan dibanding tahun lalu. 

"Hari ini kita gelar rapat TPID Sumut, dari hasil rapat tadi, inflasi di Sumut 0,73 persen. artinya inflassi Sumut menurun dibanding tahun lalu," jelasnya usai rapat TPID. 

Menurut Surya, ada perubahan inflasi tertinggi di sejumlah daerah Sumut. Kali ini, Kota Medan tidak lagi termasuk dalam inflasi tertinggi itu 

"Biasanya Medan yang tertinggi,tetapi kali ini Inflasi tertinggi itu Kabupaten Karo. Sementara daerah terendah adalah Medan," ucapnya.

Untuk itu, kata Surya mengantisipasi inflasi daerah di Sumut, pihaknya meminta seluruh kepala daerah menggelar sejumlah kegiatan dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Untuk antisipasi itu kita minta seluruh daerah menggelar kegiatan pasar murah. Kemudian, setiap daerah yang Inflasinya rendah, bisa berkoordinasi dan kolaborasi dengan daerah yang inflasinya tinggi," ucapnya. 

Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra mengatakan, tren inflasi di Sumut dua tahun belakangan mengalami penurunan.

"Keberhasilan inflasi menurun terlihat di tahun 2024. Berdasarkan data, menurunnya inflasi di Sumut menyumbang turunnya angka kemiskinan 10 kali lipat di Sumut," jelasnya. 

Dijelaskannya, dari perkembangan inflasi dari dua bulan belakangan, Sumut mengalami deflasi.
"Ini adalah tabungan berharga di Sumut. Ini bisa menjadi modal untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri," terangnya.

Dikatakannya, deflasi di Sumut masih deflasi 0,57 persen. Tetapi Inflasi tahunan Sumut tercatat 0,73 persen.

"Inflasi tahunan ini bisa menjadi patokan pengendalian inflasi sepanjang tahun," jelasnya.

Dijelaskannya, ada pola yang berbeda dari data inflasi tahunan Sumut tahun ini.
"Jika sebelumnya di tahun 2024 inflasi beberapa daerah seperti di Kota Medan sangat tinggi dibanding kota produsen seperti Kabupaten Karo," tuturnya. 

Namun tahun ini, katanya berbanding terbalik dibanding tahun lalu. 

"Berbanding terbalik, sekarang Karo tertinggi dan Medan terendah. Untuk itu perlu ditelusuri lebih lanjut apa yang menjadi penyebabnya," ucapnya.

 

 (Cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved