PUKAT KAM Cetak Sejarah! Petani Padi Sukses Panen 4 kali Setahun

Kelompok Tani Maria di Desa Tanjung Selamat Paluh Gelombang, Percut Sei Tuan telah berhasil mencetak sejarah panen empat kali dalam setahun.

Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Kelompok Tani Maria di Desa Tanjung Selamat Paluh Gelombang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, telah berhasil mencetak sejarah panen empat kali dalam setahun. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran Profesional & Usahawan Katolik Keuskupan Agung Medan (PUKAT KAM), yang aktif memberikan pendampingan selama penerapan metode pertanian organik alami.  

TRIBUN-MEDAN.com, DELI SERDANG - Kelompok Tani Maria di Desa Tanjung Selamat Paluh Gelombang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, telah berhasil mencetak sejarah panen empat kali dalam setahun.

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran Profesional & Usahawan Katolik Keuskupan Agung Medan (PUKAT KAM), yang aktif memberikan pendampingan selama penerapan metode pertanian organik alami. 

Ketua PUKAT KAM- Medan, Ir. Hendry Wigin, MBA menyatakan, bahwa program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dengan teknik budidaya yang lebih efisien, murah dan ramah lingkungan. Ir. Jonni Akim Purba, M.P. mewakili Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara mengaku sangat senang menyaksikan tercapainya IP400 pertama kali di Indonesia oleh petani Sumatera Utara, karena selama ini Indeks Penanaman (IP) di Sumatera Utara masih IP200-IP300.

“Jika keberhasilan IP400 ini segera direplikasi di daerah lain, Indonesia bisa swasembada pangan,” ujarnya.

Salah satu kunci utama dalam keberhasilan panen empat kali setahun ini adalah penanganan hama/penyakit. Martua Naibaho selaku Ketua Poktan Maria memberitahukan, bahwa melalui penyemprotan FITOFIT petani mampu memperbaiki kerusakan akibat serangan virus dan mempercepat panen serta meningkatkan hasil dan mutu produksi serta memperkuat daya tahan tanaman selama cuaca ekstrem.

FITOFIT juga efektif memperbaiki kerusakan tanaman secara cepat dari serangan keong mas, wereng, kepinding/lembing, penggerek batang dan walang sangit serta mikroba pembusuk (jamur/bakteri). Karena bukan pestisida/racun FITOFIT tidak membunuh apa pun.

Di tengah krisis pupuk yang sedang terjadi, PUKAT KAM juga membina umat katolik menghasilkan pupuk organik sendiri. Salah satunya Pupuk Organik Padat EVAN untuk meningkatkan kesejahteraan petani dari kalangan gereja, sekaligus menjaga kesuburan tanah.

Dengan kandungan bahan organik yang kaya, EVAN mampu meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara oleh tanaman serta memperbaiki struktur tanah secara alami, sehingga lahan pertanian tetap subur dan produktif dalam jangka panjang.

Dianus Sitorus, salah satu petani binaan PUKAT KAM memberitahukan, bahwa selama ini petani di wilayah ini hanya mampu menanam padi 1-2 kali setahun, karena berbagai keterbatasan, seperti usia panen yang lama, serangan hama/penyakit yang tak teratasi dan kurangnya pasokan air.

Selain itu, hasil panen pun jarang yang mencapai 6 ton/Ha/musim tanam. Namun sejak penerapan sistem pertanian intensif (IP400) yang didukung dengan penggunaan FITOFIT dan EVAN usia panen padi pun berhasil dipercepat dari sekitar 100 menjadi 60-80 HST (Hari Setelah Tanam) dengan hasil panen rata-rata 8 ton/Ha/musim tanam. 

Petani muda, Calvin Wahab, S.H., yang aktif dalam pengembangan Program Panen Padi 4 Kali Setahun (IP400) ini menegaskan "Dengan IP400 dan hasil panen 8 ton/Ha/musim tanam, penghasilan petani padi berpotensi mencapai 200 persen/tahun".

Ia juga menekankan, bahwa petani bukanlah profesi rendahan bagi generasi muda. Dengan penerapan inovasi yang sederhana dan murah, pertanian bisa menjadi sektor yang sangat cerah dan berkontribusi nyata untuk ketahanan pangan Indonesia.

Acara panen keempat dalam setahun ini dipimpin Uskup Agung Medan Mgr. Kornelius Sipayung, O.F.M.Cap. Keberhasilan panen IP400 ini sangat menarik perhatian berbagai pihak. Turut hadir di antaranya, RD. Benno Ola Tage, O.F.M.Cap. (Moderator Pukat-KAM); RP. Philipus Alex Sutanto, SVD. (Pastor Paroki Martubung); John Barus (Perwakilan PSE-KAM); DR.-Ing. Andy Wahab Sitepu (Peneliti Enzim dan Nanoteknologi); Yudi Sucipto, S.P. (Kepala UPT Wilayah 9 Percut Sei Tuan); Ir. Elianor Sembiring, M.S. (Pemerhati Pertanian); Ir. Perry Iskandar (Perwakilan Apindo); Ir. Sutopo (Ketua Majelis Budhayana Indonesia); DR. Badikenita Sitepu, S.E., S.H., M.SI. (Ketua Komite 2 DPD RI) dan seluruh anggota Kelompok Tani Maria yang pertama sekali mencapai IP400.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved