Polres Nisel

Perang Sunyi di Hilisataro: Polres Nisel Gagalkan Transaksi Sabu, Sita Ganja, Ekstasi dan Senjata

Malam itu, di sudut rumah sederhana yang terletak di Desa Hilisataro Induk, Kecamatan Toma, petugas Satnarkoba merangsek masuk. Seorang pria, AD (37)

Editor: Arjuna Bakkara
IST
"Petugas Satnarkoba Polres Nias Selatan saat mengamankan tersangka AD (37) di Desa Hilisataro Induk, Kecamatan Toma. Dalam operasi ini, polisi menyita sabu, ganja, ekstasi, serta sejumlah barang bukti lainnya, termasuk senjata softgun. Satu tersangka lainnya masih dalam pengejaran. 

TRIBUN-MEDAN.COM, NISEL-Di balik sunyi desa yang teduh, sebuah operasi senyap mengguncang Hilisataro Induk.

Satuan Narkoba Polres Nias Selatan mengendus aroma gelap dari peredaran narkotika yang kian merajalela.

Dalam keheningan yang tegang, petugas bergerak cepat, menangkap seorang pria berusia 37 tahun, sementara seorang lainnya lenyap dalam bayang-bayang malam.

Malam itu, di sudut rumah sederhana yang terletak di Desa Hilisataro Induk, Kecamatan Toma, petugas Satnarkoba merangsek masuk. Seorang pria, AD (37), yang selama ini dikenal sebagai warga biasa, kini harus menghadapi kenyataan pahit—jejak bisnis gelapnya terbongkar.

Dari tangannya, polisi menyita 4,42 gram sabu, 21,45 gram ganja, dan 153 butir ekstasi seberat 62,51 gram. Tak hanya itu, sebuah ponsel, timbangan digital, uang tunai Rp200.000, dan bahkan sepucuk senjata softgun jenis revolver dengan lima butir peluru turut ditemukan dalam penggerebekan tersebut.

Kasat Narkoba Polres Nias Selatan, IPTU Adi Susanto Gari, melalui Brigpol Jegesdo Agus Sitompul, mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan hasil dari laporan masyarakat yang resah akan maraknya transaksi narkotika di daerah mereka.

Tim Opsnal Satnarkoba yang dipimpin Kanit II Bripka Edward S.R. Sijabat pun bergerak, menyusun langkah demi langkah, hingga akhirnya mengamankan AD di kediamannya.

Namun, bayang-bayang misteri masih menyelimuti kasus ini. Satu nama lain, R, yang disebut sebagai pemasok barang haram itu, berhasil kabur dan kini menjadi buruan utama polisi.

Dari hasil interogasi awal, AD mengaku mendapatkan ekstasi dan sabu dari seorang pria di Tanjung Balai, sementara ganja ia peroleh dari seseorang di Desa Hilinamozaua, Kecamatan Onolalu. Polisi kini memperluas penyelidikan untuk menelusuri jaringan yang lebih besar.

Di tengah sunyi malam, langkah-langkah petugas masih berderap di tanah Hilisataro. Perang melawan narkotika di pelosok Nias Selatan belum berakhir. Bagi warga desa, ini bukan sekadar penangkapan—ini adalah pertarungan untuk merebut kembali ketenangan yang nyaris direnggut oleh bayang-bayang bisnis gelap.(jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved