Polres Padangsidimpuan

Kapolres Padangsidimpuan dan MUI Merajut Visi Kota Religius di Sarasehan Ramadhan

Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dr. Wira Prayatna bersama tokoh agama dan akademisi dalam Sarasehan Ramadhan, membahas visi kota religius dan modern,

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dr. Wira Prayatna bersama tokoh agama dan akademisi dalam Sarasehan Ramadhan, membahas visi kota religius dan modern, Rabu (5/3/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, PADANGSIDIMPUAN-Di tengah udara pagi yang sejuk, sebuah diskusi yang sarat makna berlangsung di Kantor MUI Kota Padangsidimpuan, Batunadua, Rabu (5/3/2025).

Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Dr. Wira Prayatna, S.H., S.I.K., M.H., bersama para tokoh agama dan akademisi, duduk dalam lingkaran pemikiran yang membahas masa depan kota ini.

Sarasehan Ramadhan 1446 H bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan ruang bagi gagasan-gagasan besar tentang bagaimana Padangsidimpuan bisa menjadi kota yang religius sekaligus modern.

Sejak pukul 07.30 WIB, diskusi mulai menggali tema "Telaah Tata Kelola Kota Modern dan Religius Menuju Padangsidimpuan yang Mantap."

Di antara para peserta, tampak Ketua MUI Kota Padangsidimpuan Drs. H. Zulfan Efendi Hasibuan, M.Ag., Ketua FKUB Kota Padangsidimpuan H. Zulfadli Nasution, M.Pd., Ketua NU Kota Padangsidimpuan H. Misbahuddin, S.H., M.Kn., serta akademisi seperti Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL.

Di hadapan mereka, Kapolres Wira Prayatna berbicara dengan penuh keyakinan. Ia mengangkat filosofi perencanaan kota dalam Islam, mengutip contoh dari kota-kota bersejarah seperti Istanbul dan Damaskus, di mana agama dan tata kota menyatu dalam harmoni.

"Kota bukan hanya sekadar bangunan dan jalan, tapi juga jiwa yang hidup di dalamnya. Untuk membangun Padangsidimpuan yang religius dan modern, kita harus memulainya dari nilai-nilai yang mengakar di masyarakat," ujarnya.

Ia kemudian merinci enam prinsip utama yang harus menjadi pilar pembangunan kota memperkenalkan nilai-nilai religi, menjamin keamanan dan keselamatan, menjaga kebersihan, membangun infrastruktur jalan yang layak, menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan, dan menempatkan masjid sebagai pusat kota.

Diskusi berlangsung khidmat. Para peserta sesekali mengangguk setuju, mencatat, atau menambahkan perspektif mereka.

Ada yang berbicara tentang pentingnya peran ulama dalam kebijakan kota, ada yang menyoroti tantangan sosial yang harus diatasi.

Di akhir sarasehan, kesepakatan pun terjalin visi kota religius dan modern bukan sekadar wacana, melainkan cita-cita yang harus diwujudkan bersama.

Dan di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, langkah awal telah diambil—dengan pemikiran, dengan niat, dan dengan komitmen yang lebih kuat.(Jun-tribun-medan.com).

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved