Berita Viral

PENYEBAB Permukaan Danau Toba Naik 2 Meter Hingga Rendam Pondok Wisata, Ini Penjelasan Ahli Geologi

Permukaan air Danau Toba di Pantai Bulbul Balige naik setinggi 2,5 meter yang mengakibatkan masuk ke pondok-pondok pemilik warung. 

|
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
DANAU TOBA - Pondok wisata Pantai Bulbul Balige awpi pengunjung, Kamis (27/2/2025) sore.Pasir putih tidak ada lagi tampak di lokasi wisata Pantai Bulbul Balige. Bahkan, pengelola wisata yang memiliki warung dan pondok harus membentengi pinggiran danau dengan karung berisi pasir. 

TRIBUN-MEDAN.com - Permukaan air Danau Toba di Pantai Bulbul Balige naik setinggi 2,5 meter yang mengakibatkan masuk ke pondok-pondok pemilik warung. 

Kenaikan permukaan Danau Toba ini menjadi perbincangan di media sosial dan sejumlah videonya viral di media sosial. 

Lantas kenapa permukaan air Danau Toba naik?

Kenaikan air Danau Toba ini menutup keindahan Pasir Putih di Pantai Bulbul Balige

Bahkan pengelola wisata yang memiliki warung dan pondok harus membentengi pinggiran danau dengan karung berisi pasir. 

Terlihat sejumlah pondok harus tutup karena air sudah memasuki areal tersebut.

Termasuk juga wahana bermain anak-anak yang berada di pantai terendam air. 

Seorang pengelola sekaligus pemrakarsa pembukaan destinasi Pantai Bulbul Balige, Lambok Simangunsong (71) mengisahkan sejarah singkat Pantai Bulbul.

"Pertamakali Pantai Lumban Bulbul Balige ini dibuka sebagai destinasi wisata dimulai pada tahun 2016," ujar Lambok Simangunsong, Kamis (27/2/2025) sore. 

Sebagai putera daerah tersebut, ia telah menikmati kekayaan alam Danau Toba sebagai mata pencaharian sejak masa kecilnya.

Baginya, alam Danau Toba adalah penopang hidup masyarakat sekitar.

Selain sebagai nelayan, masyarakat sekitar juga dikenal sebagai petani.

Walau tak memiliki lahan pribadi, masyarakat sekitar mengelola lahan orang lain agar bisa bertani.

"Dasar pembukaan destinasi ini adalah mengubah pemikiran masyarakat sekitar yang dulunya bertani dan nelayan menjadi pengelola wisata," ungkapnya.

"Sejak kecil, kita sudah terbiasa memancing ikan di kawasan ini sebagai bahan makanan sehari-hari sekaligus mata pencaharian bagi masyarakat sekitar," tuturnya. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved