Ramadhan 1446 H

KAPAN Awal Puasa 2025? Berikut Jadwal Sidang Isbat Kemenag dan Titik Pantauan Hilal di Sumut

Pemerintah menjadwalkan sidang isbat pada Jumat (28/2/2025) sore di Auditorium Kantor Kemenag, Jakarta Pusat.

|
Editor: Juang Naibaho
Dani Prabowo/Kompas.com
SIDANG ISBAT - Suasana sidang isbat di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Senin (4/7/2016). Pemerintah menjadwalkan sidang isbat pada Jumat (28/2/2025) mulai pukul 16.30 WIB, un tuk menentukan 1 Ramadhan 1446 H atau awal puasa 2025. 

TRIBUN-MEDAN.com - Awal Ramadhan 1446 Hijriah akan dipastikan oleh pemerintah dan sejumlah organisasi Islam, dalam sidang isbat.

Pemerintah menjadwalkan sidang isbat pada Jumat (28/2/2025) sore di Auditorium Kantor Kemenag, Jakarta Pusat. Sidang isbat akan berlangsung mulai pukul 16.30 WIB.

Adapun penetapan awal bulan puasa ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil hisab dan rukyatul hilal atau pemantauan hilal di berbagai titik di Indonesia.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad mengatakan, sidang isbat awal puasa 2025 dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia melalui link live streaming, yang disiarkan oleh Kemenag.

Sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ahli falak, perwakilan dari DPR, dan Mahkamah Agung (MA). 

Menurut Rokhmad, ada tiga rangkaian acara yang akan dilakukan dalam sidang isbat puasa 2025, meliputi: 

1. Seminar pemaparan posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. 

2. Verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pantauan di Indonesia. 

3. Konferensi pers penetapan 1 Ramadhan 1446 H secara umum. 

“Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadhan tahun ini secara bersama-sama," ucapnya. 

Di sisi lain, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat menyampaikan, berdasarkan data hisab awal Ramadhan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat sekitar pukul 07.44 WIB.

Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3 derajat 5,91 detik hingga 4 derajat 40,96 detik, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 47,03 detik hingga 6 derajat 24,14 detik. 

"Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” kata Arsad.

Prediksi BRIN

Sementara Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS diprediksi hanya akan terlihat di Aceh. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved