News Video

Jelang Bulan Ramadan Pasar Ikan Medan Ramai Pengunjung, Omset Pedagang Meningkat 70 Persen

Menjelang bulan Ramadan, Pasar Ikan Lama di Medan kembali menjadi pusat keramaian. Para pedagang merasakan peningkatan penjualan yang signifikan. 

|
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Menjelang bulan Ramadan, Pasar Ikan Lama di Medan kembali menjadi pusat keramaian. Para pedagang, termasuk Ahmajiz Rawi, pemilik toko Ajiz Mukena, merasakan peningkatan penjualan yang signifikan. 

Tahun ini, penjualan di tokonya meningkat sekitar 70 persen dibandingkan tahun lalu. Mayoritas pembeli berasal dari luar Medan, seperti Aceh, Nias, dan Riau.

“Daya beli masyarakat tahun ini jauh lebih positif. Banyak pembeli yang datang dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari Malaysia,” ujar Ahmajiz, kepada Tribun Medan, Kamis (27/2/2025).

Meskipun pasar ini dikenal sebagai pusat grosir, Ahmajiz menyebut bahwa penjualan secara eceran atau satuan juga tetap dilayani. Harga yang ditawarkan pun bersaing, bahkan lebih murah dibandingkan harga di marketplace.

Ramainya pembeli di Pasar Ikan Lama biasanya dimulai sejak bulan November, terutama dari pedagang yang membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali. 

Namun, untuk pembelian pribadi, puncaknya terjadi pada seminggu terakhir menjelang Ramadan. 

“Biasanya, di awal Ramadan (1-15 Ramadan), pembeli masih didominasi oleh pedagang. Baru setelah lewat tanggal 15 Ramadan, pembeli untuk keperluan pribadi mulai ramai,” jelas Ahmajiz.

Namun, tidak semua pedagang merasakan peningkatan penjualan. Ipul, salah satu pedagang lain di Pasar Ikan Lama, mengaku bahwa penjualan tahun ini sedikit terlambat. 

“Biasanya, penjualan sudah ramai sebulan sebelum Ramadan. Tapi tahun ini baru ramai di seminggu terakhir,” ujarnya. 

Selama lima tahun berjualan di pasar ini, Ipul mengatakan bahwa penjualan tahun ini cukup merata, mulai dari sajadah, mukena, hingga sarung. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa penjualannya sedikit menurun dibandingkan tahun lalu.

“Ini mungkin karena semakin banyak pedagang yang menjual barang serupa. Jadi, kita harus berbagi rezeki,” kata Ipul. 

Ia menambahkan, banyak pedagang dari luar kota seperti Aceh, Padang Sidempuan, dan Rantau Prapat yang membeli ditempatnya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Ipul memastikan bahwa tokonya menawarkan berbagai jenis desain mukena dan perlengkapan ibadah lainnya yang unik.

“Kami punya desain sendiri yang kami berikan ke konveksi. Ini membuat nilai jual produk kami lebih baik,” jelasnya. 

Selain itu, Ipul juga menetapkan harga yang berbeda untuk pembelian grosir dan eceran, sehingga menarik minat berbagai jenis pembeli.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved