Berita Viral

SMAN 1 Cilaku Batalkan Study Tour, Nurut Aturan Dedi Mulyadi, Kembalikan Uang ke Orang Tua Siswa

Pembatalan ini mengikuti larangan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI.

KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY
BATAL BERANGKAT - Foto ilustrasi untuk berita terkait SMAN 1 Cilaku yang batalkan study tour ke Yogyakarta. Keterangan foto asli adalah penampakan dua bus berisi pelajar SMK Lingga Kencana, Kota Depok, yang selamat dari kecelakaan di Ciater, Subang, telah tiba di Kota Depok, Minggu (12/5/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - SMAN 1 Cilaku batalkan study tour.

Pihak sekolah menurut aturan Dedi Mulyadi.

Uang tour yang sempat dibayarkan pun akan dikembalikan ke orang tua siswa.

Baca juga: PREDIKSI Liverpool Vs Newcastle di Liga Inggris, Kans The Reds Kokoh di Jalur Juara

Rencana study tour SMAN 1 Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ke Yogyakarta dibatalkan.

Pembatalan ini mengikuti larangan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI.

Kepala SMAN 1 Cilaku, Tapip, menjelaskan bahwa kegiatan ini awalnya diikuti oleh 130 siswa kelas 11 dari total 432 siswa.

Baca juga: TANGIS Asri Welas Ingat Perlakuan Mantan Suaminya Selama Menikah hingga Diselingkuhi Bertahun-tahun

Uang iurang yang telah dibayarkan para siswa akan dikembalikan.

"Dari sebanyak 432 siswa kelas 11 yang ikut, tercatat ada 130 orang. Untuk ikut outing class tersebut setiap siswa membayar Rp 1,5 juta, dan hal tersebut pun tidak bersifat wajib," katanya saat dihubungi, Rabu (26/2/2025).

Sesuai rencana awal, para siswa seharusnya berangkat pada Senin (24/2/2025) ke Bandung untuk mengunjungi Saung Angklung Udjo, sebelum melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta untuk melihat universitas negeri dan tempat wisata.

Mereka dijadwalkan kembali ke Cianjur pada Rabu (26/2/2025) malam.

Dedi Mulyadi. (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)
Dedi Mulyadi. (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan) (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Tapip menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program 5P Kebhinekaan dalam Kurikulum Merdeka, yang mengombinasikan pembelajaran dan rekreasi.

"Formatnya macam-macam, bukan hanya sekedar belajar tapi juga ada pikniknya yaitu disebut outing class atau pembelajaran di luar kelas dan itu pun hasil kesepakatan dari para siswa juga orangtua," kata dia.

Pihak orangtua menerima keputusan pembatalan tanpa keberatan.

Sebagai gantinya, kegiatan 5P Kebhinekaan tetap akan dijalankan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Danyon A Pelopor Brimob Polda Sumut Pimpin Panen Sayur dan Cabai Dorong Ketahanan Pangan

Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni, menegaskan bahwa larangan ini sudah diinformasikan sebelumnya melalui surat edaran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved