Sumut Terkini

Kades di Deli Serdang Diduga Terjun dari Jembatan Ketinggian 200 Meter

Setelah dilaporkan bunuh diri dengan melompat dari jembatan saat ini jasadnya pun sedang dicari-cari oleh warga, tim SAR dan BPBD Deli Serdang. 

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
ISTIMEWA
LAKUKAN PENCARIAN : TIM SAR melakukan pencarian jasad Kades Liang Pematang Kecamatan STM Hulu, Bahagia Tarigan di dari bawah Jembatan Lau Luhung, Rabu (26/2/2025). Diduga karena mengalami depresi Bahagia Tarigan melakukan bunuh diri. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Seorang Kepala Desa bernama Bahagia Tarigan (54) diduga melakukan aksi bunuh diri dan melompat dari jembatan Lau Luhung yang berada di Desa Durian Tinggung Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang.

Jembatan Lau Luhung ini selama ini dikenal sebagai salah satu jembatan terpanjang di Kabupaten Deli Serdang yang punya jarak dari dasar sungai sekitar 200 meter.

Setelah dilaporkan bunuh diri dengan melompat dari jembatan saat ini jasadnya pun sedang dicari-cari oleh warga, tim SAR dan BPBD Deli Serdang

Informasi yang dikumpulkan Bahagia Tarigan merupakan Kepala Desa Liang Pematang Kecamatan STM Hulu.

Aksi bunuh diri yang dilakukannya terjadi pada, Selasa (25/2/2025) malam. Di tengah jembatan Lau Luhung ini warga menemukan sepeda motornya. 

Camat STM Hulu, Antonius Tarigan mengatakan dari keterangan keponakan Bahagia Tarigan ia sudah tidak pulang satu hari.

Begitu ia mendapat kabar ia pun langsung memerintahkan warga untuk mencarinya. Sebelum diduga peristiwa bunuh diri terjadi Bahagia pun sempat ditemukan. 

"Begitu sepertinya (bunuh diri). Motornya ditemukan tadi malam di tengah jembatan itu. Jadi sampai sore ini masih kami cari ini di bawah jembatan. Jauh kali ke bawah ada 200 meter itu dari jembatan," ujar Antonius Tarigan, Rabu (26/2/2025). 

Karena medan yang begitu berat ini tim SAR dan warga juga sempat kesulitan.

Namun dengan menggunakan tali dan didampingi warga yang pernah turun ke bawah jembatan akhirnya bisa dilakukan pencarian di sungai.

Saat ini kondisi sungai juga cukup deras aliran airnya. 

"Sempat berhasil tadi cari ke bawah tapi belum ada tanda-tanda. Karena deras juga airnya. Di bawah itu ularnya pun banyak itu.

Seram kali di bawah itu karena tinggi kali ke atas. Cuma pakai tali tadi itu turunnya dan curam kali ke bawah," kata Antonius. 

Antonius menceritakan kalau setelah istrinya meninggal beberapa bulan lalu karena mengalami sakit kanker otak, Bahagia Tarigan pun berubah drastis atau mengalami depresi.

Ia tampak begitu kehilangan sosok istrinya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved