Anak Bunuh Ibu

Akhir Pelarian Imam Ghozali setelah Habisi Nyawa Ibu Kandung, Lemas Tak Makan 5 Hari

Imam nekat melakukan aksi keji tersebut karena sakit hati terhadap ibunya yang menolak memberikan uang.

kolase Tribun Medan: Tribunnews/Iwan Arifianto
IMAM GHOZALI DITANGKAP: Tersangka pembunuhan ibu kandungnya hanya tertunduk dan enggan menjawab pertanyaan wartawan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (26/2/2025). 

Luka yang diderita Salamah cukup parah, terutama pada dada kiri yang menembus paru-paru dan jantung.

Akibat pendarahan hebat, nyawa Salamah tidak dapat diselamatkan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, memastikan bahwa Imam tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan sadar sepenuhnya saat melakukan pembunuhan.

Saat ini, Imam telah ditetapkan sebagai tersangka dan akan menghadapi proses hukum sesuai dengan perbuatannya.

Sementara itu, dalam keterangannya kepada polisi, Imam hanya berkata singkat bahwa dirinya menyesal atas perbuatan tersebut.

Minta Anaknya Dihukum Mati

Ayah kandung pelaku Moeh Ghozali, mengaku sudah geram dengan perilaku buruk anaknya.

Ia juga meminta anaknya itu dihukum mati.

Menurut Moeh Ghozali, pelaku yang kini telah berusia 36 tahun masih betah menganggur.

Kerjaannya hanya mabuk-mabukan dan mengonsumsi pil koplo.

"Bahkan meminta warisan rumah untuk itu (foya-foya-red)," ujarnya.

Moeh sebagai orang tua meminta anaknya yang membunuh istrinya dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Dirinya ikhlas ketika anak dihukum mati.

"Saya tidak masalah jika dihukum seberat-beratnya. Jika perlu dihukum mati" tegasnya.

Moeh Ghozali meratapi istrinya Salamah dibunuh anaknya di rumah jalan Gunungsari RT 010 RW 009 Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Semarang, Selasa (18/2/2025) malam.

Moeh awalnya tidak mengetahui jika anaknya membunuh ibunya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved