Berita Viral

Bukannya Jujur Kurang Mampu, Pria Rekayasa Uang Hantaran, Mengaku Dirampok Padahal Kurang 10 Juta

Eki membuat skenario seolah olah dirinya menjadi korban perampokan dalam perjalanan saat membawa uang tunai Rp 40 juta.

Tribunpekanbaru.com/T Muhammad Fadhli
REKAYASA PERAMPOKAN : Viral - Eki bersama pihak kepolisian usai minta maaf. Uang Hantaran Pernikahan Kurang, Pria di Inhil Rekayasa Perampokan terhadap Dirinya 

TRIBUN-MEDAN.com - Nekat betul kelakuan seorang pira di Inhil, Riau ini.

Perkara uang hantarannya saat ingin menikah kurang, ini nekat membuat rekayasa telah menjadi korban perampokan.

Ini dilakukan pria bernama Eki Samudra. Warga Dusun Melati, Desa Bantayan, Kecamatan Mandah Inhil, Riau, merekayasa perampokan terhadap dirinya.

Eki membuat skenario seolah olah dirinya menjadi korban perampokan dalam perjalanan saat membawa uang tunai Rp 40 juta.

Uang tersebut seharusnya digunakan Eki untuk jujuran pernikahannya dengan sang pujaan hati pada Minggu (23/2/2025).

Namun dalam perjalanan, uang Eki sebesar Rp 30 juta dirampas oleh perampok dan hanya tersisa Rp 10 juta.

Masyarakat Inhil pun dihebohkan dengan informasi perampokan terhadap Eki Samudera pada Sabtu (22/2/2025).

Akhirnya terungkap bahwa alasan di balik penyebaran informasi hoaks tersebut adalah karena Eki mengalami kesulitan keuangan.

Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Budi Winarko menjelaskan, dalam penyelidikannditemukan fakta jika perampokan tersebut hanyalah rekayasa oleh Eki, karena uang hantaran pernikahannya telah terpakai Rp 30 juta untuk membayar utang.

“Setelah kami lakukan penyelidikan, ternyata tidak ada perampokan dan hanya rekayasa, dimana uang korban hanya tersisa Rp 10 juta.

Karena uang untuk jujuran atau hantaran pernikahan kurang setelah terpakai untuk bayar utang, makanya dia buat skenario perampokan," ujar Budi kepada awak media, Senin (24/2/2025).

Budi menambahkan, pihaknya telah memanggil Eki untuk menyampaikan klarifikasinya ke Polsek Mandah.

Melalui media sosial, Eki mengklarifikasi bahwa berita yang menyebutkan jika dirinya menjadi korban perampokan adalah tidak benar.

Eki menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terdampak oleh berita bohong yang disebarkannya.

“Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Provinsi Riau, masyarakat Kabupaten Inhil, masyarakat Kecamatan Mandah, serta pihak terkait, pemerintah, dan aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian Sektor Mandah,” ujar Eki dalam video yang diunggah melalui akun Facebook resmi Polsek Mandah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved