Berita Viral

PANTAS Dedi Mulyadi Marah, Biaya Study Tour SMAN 6 Capai Rp3,8 Juta Per Siswa, Kepsek Kini Dipecat

Pantas Dedi Mulyadi marah, ternyata biaya study tour SMAN 6 Depok capai Rp3,8 juta per siswa. Imbas study tour tersebut, kepala sekolah SMAN 6 Depok

Editor: Liska Rahayu
YouTube Siti Faizah/Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
DICOPOT: Siti Faizah, Kepsek SMAN 6 Depok (kiri) dan Dedi Mulyadi (kanan). Siti Faizah dicopot dari jabatannya, Kamis (20/2/2025) imbas ngotot gelar study tour 

TRIBUN-MEDAN.com - Pantas Dedi Mulyadi marah, ternyata biaya study tour SMAN 6 Depok capai Rp3,8 juta per siswa.

Imbas study tour tersebut, kepala sekolah SMAN 6 Depok kini dipecat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi pencopot Kepsek SMAN 6 Depok di hari pertamanya menjabat sebagai Gubernur Jabar periode 2025-2030.

Keputusan ini diambil setelah pihak sekolah tetap memberangkatkan siswa untuk study tour ke Jawa Timur, meskipun telah ada larangan dari pemerintah provinsi.

Adapun biaya study tour siswa SMAN 6 Depok mencapai Rp 3,8 juta.

Hal ini diungkap Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan mengatakan, besaran biaya kunjungan objek belajar (KOB) atau study tour mencapai Rp 3,8 juta untuk perjalanan selama delapan hari ke tiga lokasi.

Tiga lokasi itu termasuk Surabaya dan Malang di Jawa Timur, dan Bali.

Hal ini sekaligus menepis pernyataan gubernur terpilih Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyebutkan nominal biaya yang harus dipersiapkan setiap murid berkisar Rp 5,5 juta.

"Ada tawar menawar (dengan pihak travel) dan setelah disepakati ada di angka Rp 3,8 juta dan itu sudah disetujui (seluruh pihak). Pada saat itu, rapatnya tanggal 21 November 2024,” ucap Syahri saat ditemui Kompas.com, Selasa (18/2/2025). 

Nominal itu juga sudah termasuk biaya kegiatan, transportasi, akomodasi, dan makanan. Pihak sekolah tidak pernah membebani agar membawa uang tambahan selama perjalanan.

"Jika para murid tidak membawa uang saku selama delapan hari juga enggak masalah, karena biaya tadi sudah mencakup semuanya,” ungkap Syahri.

Pasalnya, orangtua diperkenankan untuk mencicil, membayar lunas, atau mengajukan keringanan sejak besaran biaya study tour ditetapkan dua bulan lalu. 

"Untuk yang tidak mampu, di sekolah ini tidak pernah dipaksakan harus membayar, apalagi sampai ada yang bilang ‘yang enggak ikut juga harus bayar’, itu berita yang sangat salah,” ungkap Syahri.

Komite sekolah juga menerapkan subsidi silang untuk para wali murid yang tidak bisa membayar sepenuhnya atau semampunya.

"Ada sebuah budaya baik yang kita pertahankan ketika orangtua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu. Bahasanya subsidi silang dan selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi disini,” jelas Syahri. Hal ini untuk mempertegas tidak ada wali murid yang merasa keberatan atas program study tour

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved