VIDEO
Pelajar di Asahan Bertaruh Nyawa Demi Sekolah, Pakai Sampan Nyebrang Sungai
Puluhan perahu siswa dan siswi berbaris di parkirkan di tepi anak sungai di Dusun IX, Desa Sei Paham yang menumpang di tanah warga.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Satia
TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Demi menempuh pendidikan, puluhan siswa di Desa Sei Paham, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan bertaruh nyawa mengarungi Sungai Asahan dengan menggunakan sampan.
Puluhan perahu siswa dan siswi berbaris di parkirkan di tepi anak sungai di Dusun IX, Desa Sei Paham yang menumpang di tanah warga.
Meskipun dengan mencekam mengarungi sungai, para siswa tetap berantusias menjalani proses belajar mengajar di sekolah Taman Pendidikan Islam (Tampis) Sei Kepayang.
Farids Marpaung, seorang siswa yang tinggal di Dusun XVII, Desa Sei Paham mengaku memilih menggunakan sampan karena jarak tempuh sekolah yang lebih dekat dan lebih murah.
"Sudah biasa naik sampan. Ga takut lagi, karena kami juga beramai-ramai sama teman-teman," ujar Farids, Selasa (18/2/2025).
Murid yang masih duduk dibangku kelas tiga Sekolah Dasar itu mengaku, menggunakan sampan memiliki ongkos yang lebih murah ketimbang naik sepeda motor.
"Tiga ribu, lebih enak naik sampan. Kalau dari jalan darat, jalannya jelek, rusak. Ga bisa selisih dengan sepeda motor lain," katanya.
Orang tua Siswa, Nurhaji mengaku khawatir apabila anaknya pergi kesekolah dengan sampan sendirian. Dirinya memilih untuk mendampingi anaknya dan menunggu hingga sang anak pulang dari sekolah.
"Setiap hari begini naik perahu. Saya tunggu anak saya sampai pulang, nanti kami pulang naik sampan. Ada yang mau numpang juga. Khawatir kalau dia pergi sendiri," ujar Nurhaji.
Lanjutnya, dari rumah hingga ke tempat penitipan sampan, ditempuh dengan waktu 30 menit, sedangkan apabila melalui jalan umum, dapat ditempuh 45 menit.
"Setengah jaman. Bahkan, kalau hujan kami sering kehujanan basah. Tapi ya sudah biasa, anak-anak malah senang," ungkapnya.
Dispensasi Dari Sekolah
Namun tidak sedikit dari siswa yang mengalami kerusakan pada sampan bawaannya, seperti beberapa waktu lalu. Sebuah video viral memperlihatkan anak sekolah yang membantu temannya yang mengalami kerusakan pada mesin.
Solidaritas siswa terlihat dengan menarik perahu temannya dengan menggunakan tangan. Perahu yang rusak tersebut ditenteng hingga kedepan halaman rumah.
Akibatnya, siswa yang mengalami rusak pada bagian mesin tersebut tidak dapat pergi kesekolah dan mendapatkan dispensasi dari sekolah.
| Anggota DPRD datangi RSUD Tanjungbalai, Klarifikasi Kasus Dugaan Pemukulan |
|
|---|
| Gawat! Ngaku Anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan, Pria Palak Penjaga Kedai Aceh di Tembung |
|
|---|
| Mahasiswa Protes Penyegelan Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien oleh Ahli Waris |
|
|---|
| Ahli Waris Segel Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien, Klaim Tanah Milik Keluarga |
|
|---|
| Seorang Pendaki Gunung Sibayak Alami Hipotermia, Ranger: Cuaca Buruk! |
|
|---|