Sumut Terkini

Ikuti Konkernas PGRI, Ilyas Sitorus Sebut Guru Menjadi Lokomotif Perubahan Era Digitalisasi

Dr. Ilyas Sitorus mengikuti Konferensi Kerja Nasional-I PGRI 2025 sekaligus pelantikan Satuan Musyawarah Nasional (SMN) APKS PB PGRI

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Ketua Harian PGRI Sumut, Dr. Ilyas Sitorus mengikuti Konferensi Kerja Nasional-I PGRI 2025 sekaligus pelantikan Satuan Musyawarah Nasional (SMN) APKS PB PGRI di Ballroom Millenium Hotel Jakarta pada 11 sampai 13 Februari 2025. 

TRIBUNMEDAN.COM, JAKARTA - Ketua Harian PGRI Sumut, Dr. Ilyas Sitorus mengikuti Konferensi Kerja Nasional-I PGRI 2025 sekaligus pelantikan Satuan Musyawarah Nasional (SMN) APKS PB PGRI di Ballroom Millenium Hotel Jakarta pada 11 sampai 13 Februari 2025. 

Adapun tema dari kegiatan tersebut Guru Bermutu, Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat. 

"Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, peran guru sebagai pendidik dan pengajar semakin vital dalam membentuk generasi masa depan. Era digitalisasi membawa tantangan dan peluang yang harus dihadapi oleh pendidik," ujar Ilyas Sitorus lewat keterangan pers yang diterima Tribun Medan, Senin (12/2/2024). 

Baca juga: Pemprov Sumut Harapkan Taekwondo Indonesia Perbanyak Pertandingan di Sumut

 

Dia menambahkan, guru tidak sekedar diharapkan untuk menyampaikan materi pelajaran. Tetapi menjadi pembimbing, inovator dan agen perubahan yang beradaptasi metode pengajaran sesuai dengan perkembangan zaman. 

"Seiring dengan akses informasi yang semakin mudah, cepat. Guru dituntut memanfaatkan teknologi secara efektif, mengintegrasikan pembelajaran digital serta membimbing siswa dalam memahami dan menyaring informasi secara kritis," katanya. 

Selain itu, guru memiliki peran yang lebih kompleks, seperti sebagai fasilitator yang mendorong kreativitas, kolaborasi dan keterampilan berpikir kritis dikalangan siswa. 

Dalam acara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto dianugerahi Ibunda Guru Indonesia. 

Titiek Soeharto menekankan pentingnya guru dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

"Program MBG ini amat membantu anak-anak untuk meningkatkan konsentrasi dalam belajar. Kita semua harus mendukung MBG agar berjalan baik di seluruh Indonesia. Kalau anak-anak fokus dan konsentrasi dalam belajar ini akan membantu guru dalam menjalankan tugasnya," ujarnya. 

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sumut Sutarto Minta Pemprov Sumut Pastikan Penyaluran Gas LPJ 3 Kg Tepat Sasaran

 

Sedangkan, Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi M.Pd mengenang almarhum Presiden Soeharto. Apalagi, saat menjadi Presiden, Soeharto sangat memperhatikan dunia Pendidikan khususnya nasib guru di Indonesia. 

"Presiden Soeharto adalah sosok yang sangat peduli dengan pendidikan. Beliau selalu memperhatikan guru dengan penuh kasih dan perhatian. Kenangan ini saya rasa bukan kebetulan, namun merupakan takdir dari Allah SWT dan alam semesta yang mempertemukan kita semua di sini,” ujar Prof. Dr. Unifah Rosyidi. 

Menurutnya, PGRI harus menjadi lokomotif perubahan di tengah arus globalisasi. Tugas ini tidak ringan namun harus dilakukan dengan kesungguhan hati. 

"Guru bisa menempatkan posisi di garda terdepan dalam inovasi dan transformasi. Saat masih menjadi Presiden, ayah bunda Guru Indonedia inilah yang membangunkan gedung untuk kantor pusat PB PGRI di Jakarta. Demikian juga ibundanya Bu Titiek Soeharto ini selalu memperhatikan nasib para guru, kita" ujarnya.

(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved