Berita Binjai Terkini

Honorer di SMA Negeri Kota Binjai Minta Siswi Kirim Foto Pakai Bikini, Dalihnya untuk Kompetisi

Dari obrolan chat tersebut, pelaku kemudian meminta foto siswi menggunakan kostum seksi dan dikirimkan kepada pelaku. 

|
ist
DALIH KOMPETISI: Ilustrasi pelecehan di sekolah. Pelaku kejahatan seksual menghantui siswi SMA Negeri yang berada di Kota Binjai, Sumatera Utara. Adapun cara pelaku ialah melayangkan chat tak wajar yang mengarah ke pelecehan seksual, Selasa (11/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Pelaku kejahatan seksual menghantui siswi SMA Negeri yang berada di Kota Binjai, Sumatera Utara. 

Adapun cara pelaku ialah melayangkan chat tak wajar yang mengarah ke pelecehan seksual. 

Pelaku mengincar siswi SMA Negeri itu untuk membuat foto dengan berpose memakai pakaian minim atau memakai bikini. 

Informasi yang diperoleh dari korban, pelaku merupakan salahsatu tenaga honorer di sekolah tersebut. Bahkan pelaku sudah beristri. 

Menurut korban, dalam melancarkan aksinya, pelaku melayangkan chat ke targetnya. 

Dari obrolan chat tersebut, pelaku kemudian meminta foto siswi menggunakan kostum seksi dan dikirimkan kepada pelaku. 

"Kata pelaku, foto-foto yang diminta akan diikutsertakan dalam kompetisi Casual Girl Gen Z," ujar siswi yang menjadi korban, Selasa (11/2/2025). 

Namun, siswi yang mendapat chat dari pelaku memilih untuk tidak ikut serta.

Siswi yang mendapat chat itu menilai, kompetisi yang dimaksud tidak jelas dan pelaku menyampaikan agar tidak menyebarluaskan percakapan mereka.

"Tapi tanya ke orang tua atau kawan-kawan yang lain gak boleh. Kami jadi takut kalau foto itu nantinya dijadikan hal-hal yang negatif,” ujar korban. 

Korban juga mengakui, chat tak senonoh itu dialami lebih dari dua orang. Sehingga mereka merasakan takut dan tidak nyaman untuk sekolah. 

“Takut lah kami. Kalau di sekolah itukan ketemu juga sama dia (pelaku). Jadi gak nyaman aja mau sekolah,” ucap korban. 

Korban pun berharap, agar pelaku dapat ditindak atau dikeluarkan dari sekolah. Sehingga para korban tidak merasa takut.

“Kalau dia masih bekerja di situ, kami takut perbuatan itu terus dilakukan. Masing-masing korban chat banyak yang pilih diam karena takut. Bisa saja sudah ada yang memberi foto-foto yang diminta. Karena itu kami minta dia secepatnya diberhentikan,” kata korban. 

Sementara itu, Kepala sekolah SMA Negeri yang dimaksud dan humas, saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan perihal tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved