Berita Viral
'TAMPARAN KERAS', Dedi Mulyadi Sindir Guru yang Joget di Kelas Demi Followers: Itu Tak Penting
Dedi Mulyadi memberi peringatan kepada para guru untuk tidak menggunakan media sosial saat mengajar.
Hal ini diungkapkan oleh Dedi dalam tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Jumat (7/2/2025).
"Anak-anak yang naik kelas adalah anak-anak yang memiliki budi pekerti," ujar Dedi Mulyadi.
Walaupun siswa pintar, tapi tidak memiliki budi pekerti, maka dia tidak punya hak untuk naik kelas.
Dalam perspektif ini, kata Dedi, maka harus dimulai dari guru.
"Harus dimulai dari guru, gurunya bagaimana? Ya mau tidak mau."
"Kalau mau Jabar Istimewa, maka gurunya juga harus harus istimewa," ujarnya.
Lanjut Dedi, maka peran Dinas Pendidikan Jabar adalah menseleksi dan membuat format guru yang baik untuk anak-anak didiknya.
Dedi juga menambahkan catatan lain terkait TikTok atau media sosial lainnya.
"Satu catatan penting ke depan Pak, nanti bisa dibikin edaran," katanya.
Dedi memperbolehkan guru merekam aktivitas siswa di sekolah untuk media sosial TikTok dan media sosial lainnya.
Namun ada syaratnya yang harus diperhatikan.
"Di ruang kelas, di dalam lingkungan sekolah, guru hanya boleh memposting TikTok dan sejenisnya yang berhubungan dengan pendidikan," jelas Dedi.
"Anak-anak belajar di kelasnya, di-TikTokin enggak masalah, anak-anak berlari, bersepak bola, enggak ada masalah," sambungnya.
Sementara aktivitas siswa di luar kaitan pendidikan, maka tidak diperbolehkan untuk diunggah ke media sosial.
"Tapi jangan guru-guru di kelas-kelasnya itu ber-TikTok-an yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan, kecuali urusan dia di rumah, itu hak dia di rumah," kata Dedi.
| Polemik Gapura Gedung Sate Rp 3,9 Miliar, Pelestarian Situs Budaya Justru Cuma Rp 156 Juta |
|
|---|
| Sosok Peter Berkowitz yang Membuat Gus Yahya Nyaris Dicopot, Aksi Teriakan Zionis di UI Jadi Pemicu |
|
|---|
| Pesan Terakhir Siswa SD Korban Bully Sebelum Meninggal, Ucap Kata Haru Tanda Perpisahan pada Ibunya |
|
|---|
| Kerjaan Kiper Bandung Selama di Kamboja, Sudah Pulang Disambut Isak Tangis Keluarga |
|
|---|
| Dosen Levi Memang Pecinta Polisi, 2 Kali Pacaran Terakhir Tewas Usai 5 Tahun Bareng AKBP Basuki |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dedi-Mulyadi-memberi-peringatan-kepada-par.jpg)