Berita Viral

Finalisasi PDSS Diperpanjang 9 Jam Buntut Banyak Siswa Tak Bisa Ikut SNBP, Ini Kata Menteri Satryo

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memperpanjang waktu finalisasi merespons banyaknya keterlambatan finalisasi penginputan PDS

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
SISWA SMA DEMO - Sebanyak 140 siswa SMK Negeri 10 menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya Jalan Cik Ditiro, Medan, Kamis (6/1/2025). Aksi tersebut dilakukan pihaknya, karena mereka gagal ikut PTN jalur SNBP karena keterlambatan pengisian PDSS 

Karena masih banyak sekolah yang belum melakukan finalisasi, Mendiktisaintek Satryo pun akhirnya memperpanjang lagi masa finalisasi. 

Kali ini Satryo memutuskan untuk memperpanjang masa finalisasi lagi hingga 8 Februari 2025 pukul 04.00 WIB.

50 Sekolah di Sumut

Sebelumnya, sejumlah peserta didik terancam gagal mendaftar SNBP 2025 karena diduga pihak sekolah lalai dalam melakukan finalisasi PDSS. Peristiwa tersebut terjadi di berbagai daerah di Indonesia. 

Di Sumatra Utara (Sumut), sebanyak 50 sekolah yang gagal mendaftarkan siswanya melalui jalur SNBP 2025.

Kepala Bidang Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Sumut, Basir Hasibuan menjelaskan, kejadian ini terjadi karena pihak sekolah mengalami kegagalan dalam proses penginputan nilai siswa eligible pada portal PDSS sehingga menyebabkan keterlambatan dalam finalisasi data nilai siswa.

PDSS merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan nilai rapor siswa yang memenuhi syarat untuk mendaftar SNMPTN sebagaimana yang diatur dalam Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi.

"Saya turut prihatin melihat kondisi anak-anak kita khususnya yang kelas 12, akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Hari ini banyak kita dengan informasi berdasarkan data banyak sekolah yang terlambat menginput data nilai ke PDSS. Sehingga tidak bisa melakukan pendaftaran melalui jalur SNBP," ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/2/2025).

Sesuai jadwal, pengisian nilai di PDSS mulai dibuka tanggal 6-31 Januari 2025 dan tambahan waktu hingga tanggal 2 Februari 2025.

Melihat banyaknya sekolah yang tidak menyelesaikan pengisian PDSS ini, Disdik berharap kementerian memberikan kesempatan untuk sekolah.

"Setengah hari saja pun jadi, sehingga sekolah bisa menyelesaikan input nilai. Kasihan anak-anak yang berprestasi di sekolah tersebut tidak punya kesempatan untuk mendaftar dan mengambil peluang yang ada," ungkapnya.

Basir menyampaikan berdasarkan data yang tercatat di SMA paling banyak swasta, untuk total keseluruhan ada sekitar 50 sekolah terlapor.

"Kita dinas pendidikan sudah memasukkan surat permohonan ke kementerian untuk membuka kembali laman PDSS nya agar anak-anak mendapatkan kesempatan. Ada beberapa sekolah negeri yang berkoordinasi, ketika menginformasikan, kita langsung berangkatkan untuk melakukan mediasi ke Jakarta," jelasnya.

Basir menyampaikan harapannya agar kementerian mau peduli akan permasalahan ini terlepas dari pihak siapa yang salah. Disebutnya, ada 4.000 sekolah se-Indonesia yang lalai sehingga harus mengubur mimpi siswa berprestasi tersebut. 

"Hal ini menjadi perhatian kita, sebagai bentuk empati kita. Mohon diberikan kesempatan pengisian nilai tersebut agar anak-anak punya peluang lagi. Kita tidak mau mencari-cari kesalahan baik itu dari sisi sekolah ataupun apa. Ini prihal anak bangsa yang memiliki mimpi kedepan," tukasnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved