Berita Viral

KEPSEK SMAN 4 yang Didemo Siswa Gegara Telat Input Data SNBP Minta Duit ke Dedi Mulyadi:Saya Kan Plt

Kepsek SMAN 4 Karawang, Dida Siti Saadah mendapatkan rezeki dari Dedi Mulyadi. 

YouTube KDM 1 - TribunJabar.ID
KEPSEK MINTA DUIT - Kepala SMAN 4 Karawang, Dida (tengah) yang didemo siswanya karena gagal ikut Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) saat ditemui Dedi Mulyadi, Kamis (6/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Kepsek SMAN 4 Karawang, Dida Siti Saadah mendapatkan rezeki dari Dedi Mulyadi

Padahal Kepsek SMAN 4 Karawang ini telat input data siswa untuk mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Dida sempat didemo para siswa atas kelalaiannya dalam menginput data. Padahal ada sebulan waktu yang diberikan. 

Namun, dalam tayangan di media sosial Dedi Mulyadi yang dikutip dari tribun-jatim.com, Dida mengaku kekurangan waktu dalam menginput data. 

"Itu kan waktunya satu bulan, terjeda dengan libur panjang. Saya kebetulan Plt di sini baru 1,5 bulan, definitfnya di SMA Ciampel," kata Dida Siti Saadah dikutip dari Youtube Dedi Mulyadi Channel, Kamis (6/2/2025), seperti dilansir TribunJatim.com via Tribun Bogor, Jumat, (7/2/2025).

Untuk tim SNBP di SMA Ciampel, kata dia ada 11 orang, dan password dipegang oleh 4 orang.

"Saat di sini ternyata cuma 3 orang, siswa ada 144," jelasnya.

Sehingga pada saat waktunya sudah habis, SMAN 4 Karawang sudah tidak bisa menyelesaikannya.

"Tahu-tahu hari Jumat finalisasi tidak masuk, hanya sebagian nilai. Kemudian saya kaget, ternyata salah satu yang saya tegur, katanya password hanya dipegang satu orang," tutur Dida lagi.

DEMO SISWA- Ratusan pelajaran protes keras kelalaian pihak sekolah terlibat input data PDSS hingga terancam gagal SNBP 2025, Kamis (6/2/2025) 
DEMO SISWA- Ratusan pelajaran protes keras kelalaian pihak sekolah terlibat input data PDSS hingga terancam gagal SNBP 2025, Kamis (6/2/2025)  (TRIBUN MEDAN/DEDY)

Hal itu langsung membuat para siswa murka dan akhirnya mengadakan demo.

Akhirnya karena ada tambahkan waktu dari Kementerian Pendidikan, pihak sekolah pun sedang berusaha menyelesaikan.

Ia juga sudah membentuk tim baru, di mana kini ada tiga petugas yang memegang password.

"Siswa sangat marah. Tapi sekarang tim sudah mulai lagi. Tidak perlu bantuan tim, cuma ada kelalaian dari tim BP yang jumlahnya cuma satu orang, padahal minimal 3-4 orang," jelas dia.

Petugas yang memasukkan data nilai siswa itu pun dipanggil oleh Dedi Mulyadi.

Kepada Dedi Mulyadi, ia mengaku siap menyelesaikan dengan waktu yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved