Pemko Siantar

Angka Pengangguran di Kota Siantar Turun Jadi 8 Persen Hingga Akhir Tahun 2024

Terhitung pada akhir tahun 2024, angka pengangguran di Kota Pematangsiantar berada pada angka 8,0 persen

|
Editor: Ilham Akbar

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR, Angka pengangguran di Kota Pematangsiantar mengalami penurunan pesat dalam tiga tahun terakhir. Terhitung pada akhir tahun 2024, angka pengangguran di Kota Pematangsiantar berada pada angka 8,0 persen. Angka ini turun berturut-turut dari tahun 2023 sebesar 9,36 persen dan tahun 2022 sebesar 11,50 persen. 

Penurunan angka pengangguran di Kota Pematangsiantar ini bahkan merupakan salah satu yang tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Sumatra Utara. Maka tak ayal, upaya Pemko Pematangsiantar di bawah Dinas Ketenagakerjaan pun patut diacungi jempol. 

“Kita bersyukur dalam tiga tahun terakhir, konsistensi kita untuk penurunan angka pengangguran dalam perwujudan Siantar Sehat Sejahtera dan Berkualitas telah berjalan on track,” kata Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA.

Lanjut Susanti, saat ini jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kota Pematangsiantar mencapai 130.000 orang, atau dengan persentase 71,82 persen terhitung tutup tahun 2024.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Pematangsiantar, Robert Sitanggang SSTP MSi menyampaikan bahwa upaya penurunan angka pengangguran terbuka ini merupakan peran dari semua pihak.

"Faktor penurunan angka pengangguran tentunya tak lepas dari peran semua pihak baik itu pemerintah, DPRD, pelaku usaha, lembaga pendidikan, yang pada akhirnya mampu membuat Siantar menjadi stabil secara ekonomi, aman, nyaman dan menarik secara investasi," kata Robert Sitanggang. 

Pada tahun 2024, Disnaker Kota Pematangsiantar telah melakukan segala upaya untuk merangsang serapan tenaga kerja bagi angkatan kerja di Kota Pematangsiantar meningkat. Disnaker memiliki empat program kegiatan dan sub-kegiatan pada tahun lalu. 

Robert menyebut, pihaknya menjalin kerjasama mulai dari pemerintah provinsi dan kementerian, Disnaker juga terus berkoordinasi dengan industri di Pematangsiantar. 

"Mulai dari program pelatihan kerja dan produktifitas tenaga kerja, program penempatan tenaga kerja, program perencanaan tenaga kerja, sampai program hubungan industrial," kata alumni STPDN ini. 

Terkait program penempatan tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja, Disnaker Kota Pematangsiantar menjadi fasilitator pada kegiatan Pelatihan Permagangan ke Jepang, setiap tahunnya. Ujar Robert, pemerintah kota berusaha agar pemuda-pemudi di Siantar mendapatkan pengalaman istimewa untuk bekerja ke Jepang yang notabene merupakan negara maju. 

"Kalau dari dalam kota, kita bisa lihat pertumbuhan industri bisnis mulai meningkat seperti beroperasinya Mall Suzuya, berdirinya beberapa waralaba terkenal, dan tahun ini serapan tenaga kerja berpotensi meningkat dengan beroperasinya Irian Supermarket," kata Robert. 

Beberapa pusat perbelanjaan itu beroperasi dengan tingkat serapan tenaga kerja yang padat karya, lantaran jumlahnya yang mencapai ratusan tenaga kerja. 

"Bahkan kantor kita ini kita buka sebagai lokasi Walk in Interview dalam beberapa kesempatan, sehingga para pelaku usaha dapat bertemu dengan para pencari kerja," papar Robert. 

Pada tahun 2024, Disnaker Kota Pematangsiantar secara mandiri maupun lewat kolaborasi bersama UPT Disnaker Provinsi Sumatra Utara - BLK Pematangsiantar dan BBVP Medan telah menggelar 17 kegiatan peningkatan kompetensi tenaga kerja. 

"Mulai dari pelatihan otomotif, Barbershop, Massage & Spa, Desain Grafis, Pelatihan Menjahit dan Bordir, Pengelasan, Pengolahan hasil tani, keterampilan komputer hingga tata rias rambut (hair style) kita lakukan di sini," kata Robert (adv).

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved