Berita Internasional

Reaksi Warga Palestina Usai Muncul Usulan Donald Trum Mengusir Paksa Penduduk Gaza

Warga Palestina memandang usulan Trump untuk mengosongkan Gaza sebagai ancaman yang sangat serius dan bertekad untuk menghentikannya

HO
Israel memborbardir kamps pengungsi terbesar di Gaza pada Selasa (31/10/2023).  

TRIBUN-MEDAN.com - Warga Palestina memandang usulan Trump untuk mengosongkan Gaza sebagai ancaman yang sangat serius dan bertekad untuk menghentikannya dari kejahatan perang ini, kata Mustafa Barghouti, kepala Inisiatif Nasional Palestina.

"Tidak ada warga Palestina yang akan meninggalkan Gaza. Kami akan tetap tinggal di rumah kami," kata politisi Palestina itu kepada Al Jazeera dari Ramallah di Tepi Barat yang diduduki. 

"Kami tidak akan pernah membiarkan pembersihan etnis ini terjadi, ... dan tidak ada negara Arab yang siap untuk berpartisipasi dalam kejahatan ini. Saya rasa Presiden Trump tidak akan berhasil."

Barghouti melanjutkan dengan mengatakan bahwa “respons terbaik (terhadap Trump) adalah perlawanan sekuat mungkin oleh seluruh negara Arab dan Muslim, oleh masyarakat internasional dan tentunya oleh seluruh warga Palestina dengan menunjukkan persatuan”.

“Inilah saatnya warga Palestina harus bersatu,” katanya.

Warga Palestina tahu persis apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka mengulangi apa yang terjadi pada tahun 1948 setelah 70 persen warga Palestina mengungsi, imbuhnya. 

“Mereka akhirnya menjadi pengungsi selamanya, terhina, tidak bermartabat, dan tidak memiliki sumber daya dasar. Itu tidak akan terjadi lagi.”

Netanyahu akan Terus Bermain-main dalam Negosiasi Gencatan Senjata

Mustafa Barghouti, kepala Inisiatif Nasional Palestina, mengatakan warga Palestina harus bersiap menghadapi semua manuver (Perdana Menteri Israel Netanyahu) saat negosiasi dimulai untuk tahap kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza.

“Saya rasa jauh di lubuk hatinya (Netanyahu) tidak ingin (melanjutkan) gencatan senjata,” kata politisi Palestina tersebut kepada Al Jazeera dari Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

“Jika bukan karena tekanan yang diterimanya, dia tidak akan mengirim delegasi untuk melanjutkan negosiasi … Netanyahu akan terus bermain-main.”

Kendati demikian, Barghouti memperkirakan bahwa pemimpin Israel tahu “Israel akan membayar harga yang sangat tinggi jika mereka mengaktifkan kembali perang”, termasuk kerugian manusia dan ekonomi, serta kemarahan keluarga tawanan Israel yang berharap pembebasan mereka.

“Ada faktor yang mendorongnya untuk memulai kembali perang, tetapi ada juga faktor yang menghambatnya,” kata Barghouti.

Ambisi Trump soal Pemindahan Paksa warga Gaza Membuat Para Pemimpin Timur Tengah Gelisah

Raja Yordania sudah sangat jelas dan berulang kali mengatakan bahwa Yordania tidak akan mengizinkan pemindahan warga Palestina yang mengungsi dari Gaza ke Yordania dan akan menentangnya dalam segala hal.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved