Berita Viral

TAMPANG Rohmad Pelaku Pembunuhan Uswatun Khasanah, Geger Pengakuannya di Polda, Suami Siri

Polisi mengungkap kasus pembunuhan mutilasi Uswatun Khasanah sekaligus meringkus tersangkanya.

Editor: Salomo Tarigan
Kolase Tribunjatim.com/Tribunmataraman.com
Korban pembunuhan Uswatun Khasanah di Ngawi (kiri) dan RTH, pelaku pembunuhan yang ditangkap polisi 

Disebut, pelaku dan korban memiliki hubungan spesial.

Pelaku merupakan suami siri korban.

Hal itu diungkapkan Direskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman.

"Pengakuan sementara katanya suami siri," kata  Kombes Farman dikutip dari Tribun Jatim, Minggu (26/1/2025).

Ayah korban, Nur Khalim, menjelaskan, Uswatun semasa hidup sudah menikah tiga kali. 

Uswatun Khasanah pertama kali membangun rumah tangga dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar.

Pernikahan itu dilakukan secara resmi.

Dari pernikahan ini, ia melahirkan anak laki-laki.

Namun, pernikahan itu kandas.

Tidak lama kemudian, korban menikah untuk kedua kalinya.

Ia menikah secara siri dengan pria asal Lumajang sekitar tahun 2018.

Keduanya kemudian dikaruniai anak perempuan.

Namun korban pisah lagi.

Lalu korban menikah lagi secara agama.

Suami terakhir Uswatun Khasanah berasal dari Tulungagung.

Nur Khalim menyebut kehidupan rumah tangga anaknya berjalan rukun.

Namun sejak 2024, ia tidak pernah bertemu dengan suami dari Uswatun Khasanah.

Jejak digital Uswatun Khasanah Mayat Dalam Koper di Ngawi
Jejak digital Uswatun Khasanah Mayat Dalam Koper di Ngawi (TRIBUNBENGKULU.COM)

Bahkan saat korban dimakamkan.

"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak pulang ke rumah," kata Khalim. 

Hingga pemakaman, ia mengaku belum melihat kehadiran menantu ketiganya itu.

Belakangan diketahui di Tulungagung Uswatun tinggal sendiri.

Dia menetap di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan, Kabupaten Tulungagung.

Menurut Aan, penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).

Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.

"Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.

Kondisi Tubuh Korban, Potongan Ditemukan di 3 Lokasi 


Pelaku RTH membuang beberapa potongan tubuh korban di tiga kabupaten berbeda di antaranya Kabupaten Ngawi, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Ponorogo. 

Dilansir dari dari TribunMataraman.com, polisi menemukan kepala dan kaki jenazah, setelah menangkap Tersangka RTH. 

Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan Minggu pukul 08.00 WIB.

"Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya," kata Eko, Minggu (26/1/2025). 

Lokasi penemuan tak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil, dengan kondisi kepala terbungkus tas plastik kresek berwarna putih.

"Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan," lanjutnya. 

Setelah ditemukan, kepala tersebut sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek. 

"Dibawa tim Polda Jatim untuk dilabforkan," ucapnya.

Namun untuk autopsi yang lebih optimal, potongan jenazah korban dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

Sementara itu, potongan kaki yang diduga milik korban ditemukan di tempat pembuangan sampah di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

Potongan kaki tersebut sebelumnya dimasukkan ke dalam koper merah dan ditemukan oleh warga di Kabupaten Ngawi.

Dilansir dari kompas.com, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Rudy Hidajanto mengatakan, penemuan kaki korban tersebut berawal dari pengakuan pelaku. 

"Jadi, temuan kaki itu ditemukan oleh tim Polda Jawa Timur tadi jam 04:00 WIB berdasarkan keterangan pelaku, dan benar ditemukan kaki tersebut,” ujarnya melalui sambungan telepon pada Minggu (26/1/2025). 

Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut segera dievakuasi ke RS Dr Harjono untuk dilakukan pemeriksaan kecocokan dengan bagian tubuh korban lainnya.

“Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono," imbuh Rudy.

Namun, belum diketahui secara pasti apakah kaki yang ditemukan merupakan sepasang atau masih ada bagian lain yang terbungkus dalam kantong plastik.

"Nanti akan dilakukan uji forensik dulu untuk membuktikan apakah benar itu kaki korban. Meskipun ada pengakuan dari tersangka, secara ilmiah perlu dilakukan pemeriksaan juga. Tidak tahu kaki seperti apa karena masih terbungkus,” ucapnya.

Sebelum potongan kepala dan kaki, terlebih dahulu ditemukan badan korban dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, pada Kamis pukul 09.00 WIB.

Polisi membawa temuan jasad manusia itu ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi.

Selain tubuh korban, polisi juga mengamankan barang bukti yang ada di lokasi seperti koper, seprai, hingga sandal.

“Semua kami selidiki, seprai bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil. Kami menunggu hasilnya,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi.

Hasil sementara menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban, hilang secara misterius.

“Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” kata Kapolres. 

Profesi Uswatun Hasanah

 Terkuak profesi Uswatun Hasanah (29) mayat wanita tanpa kepala dalam koper di Ngawi.

Adapun profesi Uswatun Hasanah kini menjadi sorotan.

Disebutkan Uswatun Hasanah selama ini sering pindah-pindah lokasi sesuai permintaan klien.

Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, Uswatun selama ini bekerja menjadi pekerja lepas sebagai pemadu lagu .

Sehingga dia sering berpindah lokasi di sejumlah tempat hiburan, sesuai permintaan klien.

“Dia tidak menetap di satu tempat. Pindah-pindah di sejumlah tempat,” ujar seorang sumber, sambil menyebut sejumlah tempat karaoke.

Selama ini Ana tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan.

Menurut Aan, penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).

Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.

"Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.

Baca juga: Jejak Digital Shandy Pembela Pagar Laut, Ngaku Dananya Patungan Rp 5 Ribu, Kalah Debat dengan Kholid

Ana tinggal di salah satu kamar di lantai bawah, dari 2 lantai yang ada di area rumah kos ini. 

Tarif sewa kamar dengan AC yang ditempatinya adalah Rp 1.200.000 per bulan.

Masih menurut Aan, selama ini tidak ada teman yang datang ke tempat kos Ana. 

"Tidak ada teman yang datang. Dia sendirian tinggal di kamarnya," tambahnya. 

Polisi sudah memeriksa kamar Ana setelah jenazahnya ditemukan di Ngawi. 

Meski tidak ada garis polisi, namun kunci kamar ini dibawa oleh aparat kepolisian.

Ana diketahui pernah menikah dengan orang Tulungagung. 

Baca juga: Perpisahan Haru Shin Tae-yong, 5 Tahun Jadi Pelatih Timnas, Kini Pamit: Impian Piala Dunia

Menurut orang tuanya, ini adalah pernikahan ketiga setelah pernikahan pertama dengan orang Blitar dan pernikahan kedua dengan orang Lumajang. 

Ana terakhir mengunggah foto dirinya berbaju merah di akun TikToknya pada 7 hari lalu.

Dia pernah mengunggah gambar berupa tulisan Nisa dan Nopa yang dipisahkan gambar hati.

Dari unggahan itu Ana terkesan sangat mencintai sosok yang bernama Nopa.

Sekurangnya 3 kali dia mengunggah materi ungkapan sayang Ana dan Nopa. 

Dia juga pernah mengunggah 2 foto anaknya.

CURHAT PILU Uswatun Sebelum Jasadnya Ditemukan 

Sebelum ditemukan tewas diduga dicekik, Uswatun, warga asal Blitar meninggalkan pesan pilu. 

Ia seolah-olah mengetahui bahwa bakal pergi untuk selama-lamanya. 

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait pelaku pembunuhan Uswatun. 

Jasad wanita 29 tahun ini ditemukan tak utuh, tanpa kepala.

Di samping itu, Uswatun sempat curhat pilu: 

"Nanti kamu bakal merasakan berharganya seseorang, ketika kamu mencarinya tapi gak lagi menemukannya.  

Nanti kamu akan sadar udah kehilangan saat apa yang kamu genggam kemarin benar-benar pergi. 

Yang tulus gak akan kedua kali, walaupun kamu menemukan yang baru pasti gak akan sama yang dulu lagi," tulis Uswatun di media sosialnya pada awal tahun 2024 silam, jauh sebelum ditemukan tewas dalam koper. 

Ia juga sempat menulis pesan untuk kedua anaknya. 

"Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepada-Mu. Kesehatan, rezeki, masa depan, hati, akhlak, kebahagiaan dan agamanya. Ya Allah berikan takdir terbaik untuk anakku, wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepat.  

Lindungilah setiap langkahnya, jagalah dari ujung rambut sampai ujung kakinya dan wakafkan dia dalam ilmu akhirat agar kelak bisa menjemputku di pintu surga-Mu. Hasbunallah wanik'mal wakil," tulisnya. 

Baca juga: Reaksi Orangtua Uswatun, Terbongkar Kedok Sang Pacar Pelaku Pembunuhan Anaknya, Jasad dalam Koper

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: tribunnews/tribunjatim.kompas.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved