Menilik Pembuatan Kue Keranjang, Makanan Khas saat Imlek

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kue keranjang atau kue bakul adalah salah satu makanan khas yang wajib ada pada perayaan Imlek.

Kue keranjang atau kue khas Imlek ini biasa digunakan untuk sembahyang leluhur dan dibagikan kepada tamu. Kue keranjang juga diyakini membawa keberuntungan dan nasib baik.

Tak heran jika kue keranjang selalu laris manis pada saat momentum Tahun Baru Imlek.

Pemasakan selama 12 jam, kue keranjang dibuat dengan bahan dasar tepung ketan dan gula asli.

Jhony pemilik Rumah produksi kue keranjang di Medan toko kue Phin Phin mengatakan proses pembuatan tradisional menggunakan arang masih dipertahankannya hingga kini.

Selama 35 tahun rumah produksi kue keranjang ini menggunakan resep turun temurun yang masih terjaga keasliannya.

“Setiap harinya dimasak jadi kue bakul yang dijual dalam keadaan fresh, setelah dimasak kita tata distore," jelasnya.

Proses pembuatan kue keranjang mulai dari adonan, kemudian dimasukkan kedalam wadah yang telah diisi dengan daun pisang.

Lalu dimasak dengan tungku, menunggu hingga masak akan ada proses pengadukan gula sebanyak 3 kali dengan jenjang waktu tertentu.

Pengadukan dilakukan untuk memastikan gula tercampur merata dengan adonan, sehingga kue keranjang jadi lebih lembut.

Fany, warga Medan yang juga merayakan Imlek mengatakan dirumahnya kue keranjang selalu jadi makanan wajib.

Selain untuk ibadah, kue keranjang juga memiliki makna tertentu.

“Kalau perayaan Imlek kita memakan kue keranjang bersama keluarga,” jelasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan