Pengakuan Keluarga Manja Mooy, Tegas Tak Ada Minta Mahar Rp 250 Juta, Calon Istri Pratu Andi Hamil

TRIBUN-MEDAN.com - Kematian pacar Manja Mooy yakni Pratu Andi Tambaru anggota TNI di Kupang yang mengakhiri hidupnya hingga kini masih jadi sorotan.

Bahkan kabar terbaru disebut-sebut Manja Mooy  diduga sudah hamil.

Hal itu usai ramai dugaan bahwa Pratu Andi Tambaru mengakhiri hidup karena dituntut oleh orangtua kekasihnya Manja Mooy yakni uang mahar Rp250 juta.

Terkini pihak keluarga Manja Mooy buka suara.

Keluarga Manja Mooy menyampaikan tuntut Pratu Andi Tambura dengan belis Rp 250 juta tidaklah benar.

Keluarga kedua belah pihak bahkan belum pernah bicara apalagi sepakati soal belis atau mahar Rp250 juta. 

Hal ini disampaikan Yoas Mooy kakak kandung Manja Mooy dalam unggahan di akun facebooknya @yoas samodok.

"Syalom Tuhan Yesus memberkati kita semua Saya atas nama yoas mooy sebagai saudara laki-laki kandung dri adik manja mooy Sya mau klarifikasi meluruskan tentang berita tersebar mengenai belis 250 juta.sya tekankan disini bahwa itu tidak benar," tulis Yoas Mooy dilansir Tribun-medan.com, Rabu (15/1/2-2025).

Ia mengungkapkan, keluarga besar dari kedua belah pihak dari Rote maupun Tuasene belum pernah duduk untuk bicarakan tentang adat dan belis. 

Justru, baik keluarga Mooy dan Tambura meminta Pratu Andi dan Manja Mooy untuk segera nikah dinas.

Ia mengatakan hal itu lantaran adiknya yakni Manja Mooy sudah hamil duluan.

"Karna adik sya manja sudah hamil maknya kmi minta supaya mereka berdua persiapkan berkas untuk mengurus pernikahan dinas," lanjutnya. 

Yoas meminta semua pihak yang tidak tahu menahu tentang kepastian akar permasalahan untuk tidak membulli adiknya, Manja Mooy. 

"Mohon stop buli b pu adik sudah, kasian dia sudah sangat terpukul oleh kejadian yg terjadi, harus menanggung bulian yg dtg dri berita yg tdk benar.. sya atas nama pribadi keluarga besar turut berdukacita yg mendalam atas kejadian ini. terimahkasih banyak Tuhan Yesus memberkati," pintanya.

Manja Mooy Hadiri Pemakaman Pratu Andi