PSMS Medan

PSMS Medan Dijual, Edy Rahmayadi Tetapkan 2 Syarat Utama

Isu PSMS Medan dijual terus merebak. Peralihan kepemilikan klub berembus setelah gagalnya PSMS Medan ke babak 8 besar Pegadaian Liga 2 musim 2024

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/SOFYAN AKBAR
Edy Rahmayadi saat memberikan wejangan kepada para pemain PSMS Medan di Stadion Kebun Bunga, Jumat (27/8/2021). Isu PSMS Medan dijual merebak setelah kegagalan klub berjuluk Ayam Kinantan ke babak 8 besar Pegadaian Liga 2 musim 2024-2025.  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Isu PSMS Medan dijual terus merebak. Peralihan kepemilikan klub kebanggaan masyarakat Sumatra Utara (Sumut) itu berembus setelah gagalnya PSMS Medan ke babak 8 besar Pegadaian Liga 2 musim 2024-2025. 

Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifuddin Maulana Basri, tak menampik kemungkinan perubahan kepemilikan.

Meski begitu, dia dia menegaskan sejauh ini belum ada keputusan resmi untuk melego PSMS Medan.

“Terkait polemik pindah tangan kepemilikan PSMS, kami sedang menunggu kabar dari calon pembeli. Kalau yang tanya-tanya banyak, tapi belum tahu mana yang serius. Intinya, kami sudah ikhlas kalau ini harus berpindah kepemilikan," kata Arifuddin, dalam keterangan tertulis yang diterima tribunmedan.com, Kamis (16/1/2025). 

Arifuddin mengungkapkan, ada dua syarat utama yang ditetapkan pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi, kepada calon pembeli

Pertama, PSMS Medan harus tetap bermarkas di wilayah Sumut. Sedangkan syarat kedua adalah menjaga marwah PSMS.

"Permintaan pembina hanya dua, jangan dibawa ke luar Sumatera Utara, dan yang kedua, tolong dijaga dengan baik," ujarnya tegas.

Soal nilai jual PSMS, Arifuddin tidak merinci. Baginya, harga klub berjuluk Ayam Kinantan itu tidak hanya dilihat dari sisi finansial. 

"Kalau soal harga, ya relatif. Tidak bisa kita cerita untung rugi. Selayaknya tim Liga 2 saja, tapi PSMS ini punya value yang lebih. Kalau memang serius untuk PSMS, calon pembeli tak seharusnya memperdebatkan hal itu," jelasnya.

Ia juga menambahkan pesan untuk pihak yang berminat mengambil alih PSMS. "Intinya, kami pun tahu diri. Dan kalau kata anak Medan, jangan tembak lari," ungkapnya.

Meski isu kepemilikan PSMS terus berembus, Arifuddin memastikan hingga kini belum ada kesepakatan resmi dengan pihak mana pun. 

"Masih saya dan ayah (Edy Rahmayadi) yang membiayai ini semua. Tolong doakan tim kita ini bisa melewati babak play off dengan baik. Saya tekankan kepada pemain harus bermain all-out demi marwah PSMS. Tugas saya adalah membiayai ini sampai selesai," ucapnya.

Saat ini, PSMS Medan tengah bersiap menghadapi babak playoff degradasi Liga 2. 

Meski menghadapi tekanan finansial dan isu kepemilikan, semangat juang tim Ayam Kinantan tetap tinggi. 

Arifuddin menegaskan pentingnya menjaga performa tim untuk mempertahankan marwah klub kebanggaan Kota Medan dan Sumatera Utara. (Cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved