Berita Viral
PILU Ahmad Nurdin Guru Honorer yang Motornya Dibakar Murid, Kini Jatuh Sakit dan Tak Lagi Ngajar
Nasib Ahmad Nurdin (50) guru honorer di Sumenep, Jawa Timur yang sepeda motornya dibakar muridnya dan diancam pakai parang kini kian pilu. Ia tak bisa
Tempat tidur, dapur dan ruang tamu menjadi satu.
Ketika memasuki musim penghujan dan dilanda hujan deras serta angin kencang, Pak Nurdin tetap bertahan di dalam gubuk satu-satunya itu.
Dia hanya bisa menambal kebocoran dari genteng menggunakan terpal bekas.
Pak Nurdin juga tidak memiliki kamar mandi di gubuk kecilnya itu.
Untuk bisa mandi, dia terpaksa numpang ke kamar mandi masjid, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
"Setiap hari ya begitu Mas," ujarnya.
Baca juga: Emak-emak di Humbahas Geruduk Cafe Remang-remang Penyedia "Wanita Malam", Kapolres Dukung Penutupan
Hingga hari ini, gubuk milik Pak Nurdin tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah.
Sebagai guru yang hidup seorang diri dan penuh kekurangan, Pak Nurdin juga tidak pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah.
"Saya hanya satu kali mendapatkan bantuan BLT senilai Rp 300.000. Itu beberapa tahun yang lalu," ingatnya.
Pak Nurdin juga menceritakan, motor yang dibakar Ahmad Qurtubi (19), pelaku pengancaman dan pembakaran pada hari Senin (13/1/2025) lalu, bukanlah miliknya sendiri.
Motor tersebut dipinjamkan oleh Haji Moh Sulton, mantan kepala desa yang ingin membantu Pak Nurdin agar maksimal mengabdi di dunia pendidikan.
"Sebelum itu saya jalan kaki ke sekolah, kadang bonceng ke siswa ketika berpapasan di jalan," kenangnya.
Saat ini Pak Nurdin tidak bisa berbuat apa-apa.
Dia masih menahan sakit dan trauma yang sedang menderanya.
Pak Nurdin berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi, terlebih kepada dirinya dan juga kepada para guru yang tekun mengabdi dalam dunia pendidikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PILU-Ahmad-Nurdin-Guru-Honorer-yang-Motornya-Dibakar-Murid-Kini-Jatuh-Sakit-dan-Tak-Lagi-Ngajar.jpg)