Breaking News

News Video

Petani di Asahan Merugi Miliaran Rupiah Akibat Gagal Panen, 36 Hektar Sawah Terendam Banjir

Banjir rendam 36 Hektar lahan sawah warga Desa Gajah, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Banjir diakibatkan oleh intensitas curah hujan

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Banjir rendam 36 Hektar lahan sawah warga Desa Gajah, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Jumat (17/1/2025).

Banjir diakibatkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi sehingga membuat sungai yang dekat dari areal persawahan tidak dapat membendung debit air.

Akibatnya, padi yang baru berusia satu bulan tanam tersebut mengalami busuk dan gagal panen hingga petani menanggung kerugian hingga miliyaran rupiah.

Carter Panjaitan, kelompok tani di Kecamatan Meranti mengaku, ada 36 hektar lahan milik kelompok tani miliknya gagal panen akibat terendam air.

"Kalau untuk kami, satu hektare itu sekitar Rp 42 jutaan modal yang kami keluarkan. Jadi, tinggal dikalikan saja berapa kerugian yang kami tanggung. Sampai miliaran rupiah," kata Carter Panjaitan.

Katanya, air masuk dari aliran sungai kecil yang tak jauh dari lokasi persawahan miliknya akibat semakin rendahnya tanggul sungai.

"Inikan karena rendah tanggul penahan airnya. Makanya, air naik dan meluber kelahan dan menggenangi sawah-sawah kami," katanya.

Katanya, banjir ini diperparah akibat adanya beberapa tanggul penahan air yang jebol. Sehingga, lahan warga sudah tiga hari terendam oleh air.

"Selama saya disini, kejadian inilah yang terparah. Karena ini seperti tidak tertahan lagi airnya. Sawah kami hancur, busuk semua padinya," ungkap Carter.

Warga lainnya, Suheri mengaku sawah miliknya kini tak dapat lagi menghasilkan dan akan dinyatakan gagal tumbuh, bahkan gagal panen.

"Ada sekitar tiga hektar milik saya. Seluruhnya tidak dapat dipanen karena rusak. Jangankan panen, tumbuh saja kemungkinan itu tidak bisa karena batangnya sudah busuk," kata Suheri.

Ungkapnya, sepanjang dirinya mengerjakan sawah, ini merupakan banjir yang paling parah dan diperkirakan kerusakan melebihi 90 persen.

"Sampai saat ini pemerintah belum ada mencari solusi terhadap kejadian ini. Bahkan, sampai saat ini tidak ada pihak dari Kabupaten yang turun kemari," ujarnya 

Ia berharap, pemerintah dapat memperhatikan petani seperti arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto agar menjaga ketahanan pangan.

Sementara, hingga saat ini, tidak ada keterangan resmi dari Pemkab Asahan terhadap banjir yang mengakibatkan puluhan hektar lahan sawah gagal panen.

(cr2/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved