TRIBUN WIKI
Profil Lutfy Azizah, Pendiri Zendo, Layanan Ojek Online Muhammadiyah
Lutfy Azizah merupakan pendiri ojek online bernama Zen Delivery Order atau Zendo. Saat ini ojek online tersebut dipatenkan oleh Muhammadiyah.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Nama Lutfy Azizah mungkin masih begitu asing bagi masyarakat Indonesia.
Namun tidak di wilayah Tulungagung, Jawa Timur.
Perempuan yang dikenal sebagai kader Muhammadiyah ini merupakan pendiri layanan ojek online bernama Zendo.
Zendo merupakan singkatan dari Zen Delivery Order.
Saat ini, Zendo sudah dipatenkan oleh Muhammadiyah, dan sudah beroperasi di 25 kota, termasuk Bekasi dan Tangerang.
Baca juga: Profil Pieter Huistra, Pelatih Borneo FC yang Dipecat Jelang Hari Ulang Tahunnya
"Kalau untuk yang mendapat hak operasional itu sudah di 70 kota sebenarnya. Tapi yang sudah mengaspal, yang sudah running, itu masih 25 kota," kata Lutfy Azizah, founder sekaligus CEO Zendo, dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/1/2025).
Luffy berujar, 45 kota lainnya telah mengantongi izin operasional Zendo. Selain Bekasi dan Tangerang, Zendo juga ada di beberapa kota daerah Jogja, Bali, Jawa Timur, Sumatera, hingga Kalimantan.
Untuk Jakarta, kata Luffy, bakal ditargetkan sebagai kota dengan pengguna Zendo pada 2025.
"Jakarta sudah dapat hak operasional, tapi tim kami masih memperbaiki semuanya biar bisa kuat bertahan di Jakarta," tambah Azizah.
Baca juga: Profil dan Agama Abyakta Ernoult, Pacar Awkarin yang Merupakan Seorang Pengusaha
Profil Lutfy Azizah
Lutfy Azizah merupakan seorang ibu rumah tangga, yang juga dikenal sebagai pendiri layanan ojek online bernama Zendo atau Zen Delivery Order.
Ia berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.
Bila melihat laman LinkedIn miliknya, Lutfy Azizah ini merupakan lulusan STAI Muhammadiyah Tulungagung tahun 2010.
Di info pribadinya, disebutkan bahwa Lutfy Azizah sempat menjadi guru di Taman Kanak-kanak maupun Sekolah Dasar (SD).
Ia pernah menjadi guru TK Aisyiyah Bangau Putin tahun 2006 hingga 2010.
Baca juga: Profil Kolonel Laut dr. Mohamad Sulaiman Abidin, Ayah Awkarin Jabat Kepala RSPAL dr Ramelan Surabaya
Kemudian ia mengajar di SDN Kepatihan 2 dari tahun 2010 hingga 2015.
Lalu menjadi Staf Akademik di STAI Muhammadiyah Tulungagung dari tahun 2009 hingga tahun 2019.
Saat ini, ia pun menjabat sebagai CEO Zendo, aplikasi ojek online yang didirikannya.
Berkat Zendo, ia meraih juara dalam kompetisi bisnis nasional bernama Entreprenur Development (Entredev) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia.
Baca juga: Profil Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara yang Hartanya Disita KPK Senilai Rp 350 Miliar
Kisah Berdirinya Zendo
Lutfy Azizah sempat menceritakan bagaimana dirinya membangun Zendo.
Dilansir dari Surya.co.id, Zendo pertama kali didirikan tahun 2015 di Tulungagung, Jawa Timur.
Ide bisnis ini pertama kali muncul setelah mencoba layanan ojol di Kota Surabaya.
“Waktu itu saya menggunakan jasa Gojek saat di Surabaya. Dari situ muncul ide, karena Ojol belum ada di Tulungagung,” kenang Lutfy kala itu.
Baca juga: Profil Lismidianto, Bupati Kaur yang Meninggal Dunia Pernah Jabat Kasat Lantas
Merintis bisnis seorang diri tak membuat Lutfy menyerah. Ia memeras otak untuk mempromosikan bisnis tersebut.
Ia memilih memanfaatkan media sosial, dan menyebarkan nomor narahubung untuk memesan Zendo.
Namun, hal tersebut tidak berjalan mulus. Sebab, layanan pengantaran yang dipesan secara online belum dikenal oleh warga Tulungagung.
“Saat itu baru di hari ke-6 ada satu order. Dua bulan berjalan ada satu teman yang mau bergabung dengan saya,” tutur Lutfy.
Namun tak lama temannya ini keluar untuk merintis usaha sendiri.
Baca juga: Profil dan Biodata Mira Ulfa, Selebgram Asal Aceh Dikecam Usai Baca Alquran Diiringi Musik DJ
Lutfy kemudian fokus mengedukasi masyarakat yang masih asing dengan jasa pengantaran.
Ia mengandalkan media sosial seperti Blackberry Messenger (BBM) yang masih populer saat itu, Facebook dan Instagram.
Setahun menjalani bisnis, ada 5-10 driver yang bergabung. Sejak itu, orderan Zendo pun kian meningkat.
Dua tahun berjalan jumlah driver meningkat menjadi sekitar 30 orang.
Di tahun kedua, raksasa ojek online.
Namun tak lama temannya ini keluar untuk merintis usaha sendiri.
Baca juga: Profil Kombes Aldi Subartono, Eks Kasat Reskrim Polresta Medan Jabat Kapolresta Bandung
Lutfy kemudian fokus mengedukasi masyarakat yang masih asing dengan jasa pengantaran.
Ia mengandalkan media sosial seperti Blackberry Messenger (BBM) yang masih populer saat itu, Facebook dan Instagram.
Setahun menjalani bisnis, ada 5-10 driver yang bergabung. Sejak itu, orderan Zendo pun kian meningkat.
Dua tahun berjalan jumlah driver meningkat menjadi sekitar 30 orang.
Di tahun kedua, raksasa ojek online.
Selain itu Zendo bisa dipesan untuk beli makanan apa saja, tanpa terbatas pada daftar dalam aplikasi.
Baca juga: Profil Mira Tayyiba, Dirjen Teknodigi yang Baru Pernah Diperiksa Kejagung
Namun yang paling menjadi pembeda, Zendo menawarkan layanan apa saja yang tidak ada pada perusahaan besar. Mengusung tagline “Apa Aja di Mana Aja”, Zendo merambah layanan yang tidak lazim.
Lutfi mencontohkan, ada konsumen yang meminta menangkap tikus atau mengambil bangkai tikus di rumahnya.
Atau konsumen yang meminta menangkap ular, servis elektronik, masang kabel, atau beli kado sekaligus membungkuskan.
Ada pula konsumen yang meminta motornya dibawa ke bengkel lalu sekalian dicucikan.
“Waktu Agustusan kemarin, ada uang order umbul-umbul sekaligus meminta kami memasangkannya. Jadi layanan kami satu paket lengkap, konsumen tinggal terima beres,” tegasnya.
Baca juga: Profil AKBP Titus Yudho Uly, Putra Asal NTT Berdarah Batak Lulusan Pendidikan FBI
Lutfy juga pernah diminta memata-matai orang yang dicurigai selingkuh. Dengan menawarkan layanan yang tak mungkin ditawarkan perusahaan raksasa, Zendo berhasil membentuk pasar sendiri. Saat ini dari database Zendo, warga Kabupaten Tulungagung yang menjadi pelanggan telah mencapai 12.000 orang.
Zendo telah menerima order 300-400 order per hari. Lutfy pun menekankan pendekatan emosional kepada para pelanggan, untuk menciptakan ikatan batin.
Para pelanggan pun menaruh kepercayaan penuh kepada para driver Zendo.
Ia mencotohkan, pihaknya sering mendapat order untuk setor yang tunai puluhan juta rupiah ke bank.
Atau ada pelanggan yang minta driver Zendo mengambil kunci rumah yang disembunyikan, dan masuk rumahnya untuk mengambil barang. Semua bisa terjadi karena pelanggan begitu percaya pada Zendo.
“Waktu Agustusan kemarin, ada uang order umbul-umbul sekaligus meminta kami memasangkannya. Jadi layanan kami satu paket lengkap, konsumen tinggal terima beres,” tegasnya.
Lutfy juga pernah diminta memata-matai orang yang dicurigai selingkuh. Dengan menawarkan layanan yang tak mungkin ditawarkan perusahaan raksasa, Zendo berhasil membentuk pasar sendiri. Saat ini dari database Zendo, warga Kabupaten Tulungagung yang menjadi pelanggan telah mencapai 12.000 orang.
Zendo telah menerima order 300-400 order per hari. Lutfy pun menekankan pendekatan emosional kepada para pelanggan, untuk menciptakan ikatan batin.
Para pelanggan pun menaruh kepercayaan penuh kepada para driver Zendo.
Ia mencotohkan, pihaknya sering mendapat order untuk setor yang tunai puluhan juta rupiah ke bank.
Atau ada pelanggan yang minta driver Zendo mengambil kunci rumah yang disembunyikan, dan masuk rumahnya untuk mengambil barang. Semua bisa terjadi karena pelanggan begitu percaya pada Zendo.
Zendo pun berkembang menjadi brand ojol lokal yang mampu bertahan di tengah persaingan para raksasa.
Selain Lutfy, Zendo juga mempunyai 6 driver cewek lainnya. Lutfy mengaku ingin memberi semangat kaum perempuan, bahwa bisa berdaya menghadapi kesulitan.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lutfy-Azizah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.