Kondisi Terkini Agus Buntung Selama di Sel, Masih Sering Tantrum dan Nangis Minta Pulang ke Rumah

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah kondisi terkini Agus Buntung selama ditahan.

Adapun Agus Buntung masih sering tantrum di sel dan nangis minta pulang.

Kondisi terkini Agus Buntung setelah ditahan di lapas terkuak.

Sosok pendamping Agus Buntung mengungkap kondisi tersangka dugaan pelecehan seksual tersebut.

Dimana sosok pendampingnya mengaku kerap menenangkan Agus yang sering menangis di sel.

Meskipun mendapat ruangan sel yang berbeda, Agus Buntung masih sering tantrum dan menangis minta pulang.

Diketahui karena Agus Buntung merupakan tersangka dugaan pelecehan seksual yang juga penyandang disabilitas, maka selama di tahanan dia mendapatkan bantuan tenaga pendamping.

Tenaga pendamping ini yang bakal membantu Agus selama berapa di sel khusus penyandang disabilitas dan lansia.

Ruangan yang ditempati Agus Buntung di Lapas Kuripan berbeda dengan tahanan lainnya, di mana fasilitas yang didapatkan seperti kamar mandi di dalamnya, toilet jongkok dan toilet duduk, shower dan tenaga pendamping.

Sejumlah fasilitas ini dipastikan harus ramah untuk penyandang disabilitas.

Baca juga: PENGAKUAN Catur Penjual Pentol Jual Motor Hasil Donasi, Padahal Dikasih Modal, Dipakai Bayar Utang

Sebelumnya Agus Buntung tersangka kasus dugaan pelecehan seksual fisik resmi ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat, Kamis (9/1/2025) lalu.

Agus mendapatkan tenaga pendamping selama di Lapas yang berasal dari narapidana setempat.

Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Joko Jumadi mengatakan, sosok pendamping Agus merupakan sepupunya yang juga narapidana.

"Sementara didampingi sepupunya kemarin, setelah masuk itu infonya masih sering nangis, untuk menenangkan dan membantu Agus dalam melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan sendiri," kata Joko dilansir Tribun-medan.com, Selasa (14/1/2025).

Joko menjelaskan kondisi Agus sudah mulai stabil dibandingkan saat pertama kali dibawa ke Lapas, kendati demikian Agus juga sering menangis lantaran menolak untuk ditahan.