Siantar Terkini
Kadis Pariwisata Beber Alasan Lapangan Horbo Siantar Ditutup meski Sudah Direhabilitasi
Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar M Hamam Sholeh menyampaikan bahwa saat ini proses rehabilitasi Lapangan Horbo。
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar M Hamam Sholeh menyampaikan bahwa saat ini proses rehabilitasi Lapangan Horbo, Kota Pematangsiantar sedang menunggu perawatan rumput selesai. Adapun konstruksi fisik sudah selesai sepenuhnya.
Diterangkan Sholeh, pada tahun 2024 lalu dilakukan perbaikan dalam beberapa hal yaitu penyesuaian luasan lapangan standar nasional, perbaikan drainase, dan penanaman rumput baru.
"Yang lain sudah oke, cuma tinggal lagi soal rumput itu yang masih dalam proses. Rumput harus ada perawatan, karena perlu dibiarkan dulu tumbuh dan merata. Nah itu yang dibutuhkan waktu sehingga kita biarkan dulu ditutup," kata Sholeh, Senin (13/1/2025).
"Lebar lapangan disesuaikan sesuai standar. Makanya paving blok itu dikeluarkan, lalu rumput juga ganti. Karena di dalam rumput juga dipasang pipa resapan kan, makanya untuk rumput juga harus penanganan serius," sambung Sholeh.
Dari segi anggaran, APBD TA 2024 menampung anggaran perbaikan sebesar Rp 1,28 miliar untuk merehabilitasi Lapangan Horbo agar menjadi lapangan yang representatif untuk pertandingan sepakbola dan olahraga ringan lainnya.
"Yang pertama, kita pengin lapangan itu berukuran standar lapangan sepak bola, sehingga ketika event olahraga dilaksanakan di Siantar, kesempatan itu kita bisa penuhi," kata Sholeh.
Mantan Plt Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Pematangsiantar ini menjelaskan bahwa, infrastruktur olahraga merupakan hal yang diatensi Wali Kota Susanti Dewayani sejak awal. Namun tentunya Pemko Pematangsiantar memiliki keterbatasan anggaran untuk menyelesaikannya secara utuh.
"Anggaran untuk perbaikan Lapangan Horbo tahun ini itu ada di angka Rp 1,28 miliar. Sementara kalau kita buka data lagi berapa kebutuhan secara keseluruhan itu, kita butuhnya sampai Rp 5 miliar. Ini untuk Lapangan Horbo saja," kata Sholeh.
Sholeh menjelaskan bahwa pihaknya, sebelum menganggarkan perbaikan telah meneliti kondisi yang ada di Lapangan Horbo, yang mana permukaan tanah (lapangan) mengalami kemiringan yang cukup berbahaya untuk memainkan olahraga sepakbola.
Lapangan juga kerap menjadi kubangan air mana kala hujan deras mengguyur. Maka tak jarang, kubangan air mempengaruhi warna rumput dan merusak kelembaban tanah di titik-titik tertentu.
"Bayangkan saja, perbedaan elevasi hingga 40 - 50 cm. Ini kita temukan saat perencanaan tahun 2023. Tentu kita ketahui kemiringan ini sangat mengganggu, baik laju bola sampai berbahaya ketika pemain berlari," terang Sholeh.
Sholeh menyampaikan bahwa pada tahun 2025 ini, proses penganggaran rehabilitasi pada Lapangan Horbo masih dilakukan. Rehabilitasi berlanjut setiap tahun karena Pemko Siantar tidak punya anggaran utuh untuk melakukan rehabilitasi.
"Tahun ini ada anggaran untuk memperindah lagi untuk itu, seperti lampu sorot, rumah jaga, dan penyediaan ruang ganti pemain. Kemudian pagar pembatas belakang gawang. Kemudian fasilitas olahraga
Kemudian penanaman pohon keliling untuk tetap rimbun," urai Sholeh.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Pemko Siantar Siapkan Lahan 99 Hektare Eks HGU PTPN untuk Kawasan Industri Masa Depan |
|
|---|
| Sejumlah Perusahaan Mulai Pasang Stand Booth Jobfair 2025 yang Diselenggarakan Disnaker Siantar |
|
|---|
| Pemko Siantar Berencana Bangun 3 Pasar Rakyat dalam 5 Tahun ke Depan |
|
|---|
| Dari 53 Koperasi, Kemenkop Ungkap Baru 6 Koperasi Merah Putih di Siantar yang Miliki Gerai |
|
|---|
| Disnaker Siantar Gelar Jobfair pada 19-20 November 2025, Ada 600 Lowongan Kerja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lapangan-Horbo-Siantar.jpg)