Berita Viral

Sosok Rusmiati Bidan Diprank Pemkab Setelah 14 Tahun di Pedalaman, Dihadiahi Motor Tapi Diambil Lagi

Inilah sosok Rusmiati Aminuddin bidan yang diprank pemerintah Kabupaten Polewali Mandar setelah 14 tahun mengabdi di pedalaman. Dimana sepeda motor ya

Instagram
Sosok Rusmiati Bidan Diprank Pemkab Setelah 14 Tahun di Pedalaman, Dihadiahi Motor Tapi Diambil Lagi 

Rusmiati syok karena sepeda motornya ditarik lagi oleh pihak Pemkab.

Saat itu pihak Pemkab menyebut administrasi sepeda motor tersebut belum selesai.

"Pada saat upacara hari kesehatan nasional 12 November 2024, di sanalah saya diberikan motor tersebut dan saya sudah foto-foto dan video di motor tersebut bersama teman-teman saya. 

Pas selesai acara, ternyata motor tersebut diambil kembali, katanya administrasinya belum selesai," imbuh Rusmiati.

Namun setelah mendatangi Dinas Kesehatan Polewali Mandar, Rusmiati kembali syok usai mendengar penjelasan Dinkes.

Baca juga: Pengakuan Raffi Ahmad Penyebab Patwal Mobil RI 36 Tunjuk Sopir Taksi, Suami Nagita: Ada Truk

Bahwa ternyata sepeda motor tersebut ditarik lagi oleh dealer karena belum dilunasi.

Alhasil hingga kini Rusmiati belum menerima sepeda motor tersebut.

"Sampai sekarang, saya konfirmasi ke pihak Dinkes, ternyata setahu saya dari pihak Dinkes administrasi sudah lengkap semuanya, katanya dari pihak Pemda belum sempat membayarkan motor tersebut," ujar Rusmiati.

Kini viral meminta haknya, Rusmiati sempat viral lantaran jadi bidan teladan yang inspiratif.

Betapa tidak, Rusmiati yang telah bekerja selama 14 tahun itu rela mengabdi di pedalaman Polewali Mandar.

Bahkan Rusmiati pernah menelusuri desa selama 10 jam demi bisa merawat warga yang sakit.

"Ini adalah buah dari perjuangan saya 14 tahun bertugas di desa, alhamdulillah karena perjalanan saya ikhlas melayani pasien, selalu bersabar bertugas di terpencil meskipun perjalanannya sulit, banyak tantangan dan rintangan. Alhamdulillah 14 tahun berhasil melewati itu," ungkap Rusmiati.

Berkat kerja keras Rusmiati menjadi bidan, angka kematian ibu dan anak di daerahnya terhitung rendah.

Diakui Rusmiati, ia ikhlas menjadi tenaga kesehatan untuk menolong warganya kendati tidak memiliki kendaraan mewah.

"Tidak ada angka kematian ibu dan bayi Alhamdulillah tidak ada selama 14 tahun. 

Merupakan sebuah sejarah buat saya sebagai bidan desa, saya yang selalu berjalan di tengah hutan, alhamdulillah bisa sampai ke Jakarta berkat diundang Kemenkes," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved