Berita Viral

PELAKU Kekerasan di Danau Toba Ditangkap, PP Pemuda Katolik Tawarkan Solusi Pariwisata Berkelanjutan

Polres Samosir menangkap Jefri Rumahorbo (27) yang merupakan pelaku pemukulan terhadap Malum Dimar (20).

Editor: AbdiTumanggor
dok.polres samosir
Polres Samosir telah menangkap Jefri Rumahorbo (27) yang merupakan pelaku pemukulan terhadap Malum Dimar (20). Jefri Rumahorbo ditangkap pada Selasa (7/1/2025) di Kecamatan Simanindo. (dok.polres samosir) 

Kini, Jefri Rumahorbo telah ditetapkan sebagai tersangka.

Adapun motif di balik penganiayaan ini lantaran persaingan usaha jetski.

Pelaku diduga tidak senang dengan usaha jet ski tempat korban bekerja.

Sebelumnya, kata Edward, korban melaporkan peristiwa ini ke Polres Samosir. 

Pada Selasa (7/1/2025), polisi menangkap pelaku di Kecamatan Simanindo.

Kemudian, tersangka dan barang bukti jetski yang dinaiki Jefri dibawa ke Polres Samosir untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Barang bukti jetski yang dinaiki Jefri diamankan Polres
Barang bukti jetski yang dinaiki Jefri diamankan Polres Samosir. (dok.polres samosir)

PP Pemuda Katolik Tawarkan Solusi Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik sangat prihatin dengan tindakan kekerasan antara dua penyedia layanan jetski di kawasan wisata Danau Toba tersebut.

Kejadian ini jelas berdampak buruk pada citra kawasan wisata Danau Toba, yang tengah berupaya berkembang menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia, sebagai salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

Ketua Bidang Budaya dan Pariwisata PP Pemuda Katolik Raja Malem Tarigan menyatakan, bahwa pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah sangat serius dalam membangun pariwisata Danau Toba.

"Kejadian ini sangat disayangkan, terutama di saat Danau Toba dan Samosir menjadi pusat perhatian dengan berbagai event internasional, seperti F1 Powerboat dan Jetski Aquabike yang telah berlangsung selama dua tahun berturut-turut,"ujarnya.

Direktur Investasi Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) ini juga menambahkan bahwa para pelaku usaha di kawasan Danau Toba harus meningkatkan profesionalisme mereka untuk menjaga kelancaran pariwisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan.

Raja Malem Tarigan menegaskan bahwa seluruh pelaku serta pengusaha di kawasan Danau Toba harus memiliki sertifikasi usaha serta sertifikasi Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata.

"Pemerintah daerah juga diminta segera mengeluarkan peraturan yang mengatur operasional pariwisata untuk mencegah kejadian serupa yang dapat merusak reputasi kawasan ini."

Sementara, Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma, menegaskan bahwa Danau Toba, lengkap dengan Patung Yesus yang megah, adalah milik seluruh umat, bukan hanya masyarakat lokal. 

Kata Stefanus Gusma, insiden kekerasan yang baru-baru ini terjadi di kawasan tersebut bertentangan dengan semangat untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata yang ramah dan berbudaya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved