Berita Viral

PDIP Lancarkan Kritik Program Makan Siang Gratis, Singgung Menu Tak Sesuai Selera Anak: Variasi

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina pun memberikan kritik terhadap menu program makan bergizi gratis.

TRIBUN MEDAN/ANISA
Seratusan siswa SDN 067246 saat santap makanan sehat bergizi dari Kodam I Bukit Barisan di luar kelas bawah pohon rindang beralaskan terpal, Senin (6/1/2025). 

Sebuah kabar beredar bahwa para siswa dilarang menyebarkan foto makan siang gratis di media sosial. 

Kabar ini mendapat perhatian warganet. 

"Halo kak, hari ini sekolahku dapet makan gratis. Tapi tadi, guruku buat pengumuman untuk dilarang menyebarkan fotonya ke sosmed karena kalau kelihatan 'buruk' sekolahku terancam dan siswa yang menyebarkan fotonya akan dicari serta dapat sanksi sosial," ungkap salah satu akun X.

"Di sekolah tempat ngajarku kemaren, anak-anak maupun guru atau staff sekolah udah dihimbau buat nggak mempublikasi makan siang gratis ke media sosial. Kalau ada komplain, ke pihak sekolah langsung aja, biar pihak sekolah yang menyampaikan ke panitia,"  tambah akun @ny***.

Selain itu juga masih banyak lagi ungkapan warganet soal permintaan untuk tidak membagikan cerita mereka soal program ini.

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjarifudian menilai bahwa hal ini berkaitan dengan efek lanjutan yang bakal terjadi di tengah masyarakat.

"Maksudnya itu bukan melarang orang ini, tapi jangan sampai meresahkan masyarakat. Padahal itu sebenarnya bukan sesuatu yang sifatnya menyeluruh sehingga nanti kan ujung-ujungnya tadi membuat keresahan atau kegaduhan. Itu sebetulnya yang saya tangkap seperti itu," ujar Hetifah ketika ditemui di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, 7 Januari 2025.

Namun demikian, ia menegaskan hal ini bukan berarti melarang, justru sebaliknya harus menjadi bagian dari masukan-masukan untuk perkembangan program.

Hetifah menyebut bahwa pihaknya juga sudah menyiapkan diri untuk menerima masukan tersebut.

"Bukan melarang orang untuk memberikan input, justru sebaliknya. Kami pun di DPR sekarang sudah menyiapkan diri untuk menerima berbagai pertanyaan ataupun juga masukan-masukan."

"Kalau memang ada foto atau bukti-bukti video, itu juga bagus kan nanti kita akan lakukan tentunya akurasi ataupun investigasi yang benar. Yang penting tadi bahwa semua itu harus men-support agar program ini sukses," tandasnya.

Selain itu Hetifah melihat hal ini sebagai proses dari literasi digital dalam menanggapi sebuah program pemerintah yang baru diluncurkan.

Menurutnya, sangat penting untuk memberikan saluran agar seluruh pihak bisa menyampaikan masukannya.

"Kita harus dukung semuanya, tapi kalau memang ada sesuatu yang menjadi masalah, kita juga harus berikan saluran-saluran atau channeling dimana anak-anak, orang tua, juga termasuk satuan pendidikan bisa menyampaikan masukannya," tuturnya.

Hetifah menegaskan pentingnya untuk menyukseskan program yang baru diluncurkan ini.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved