KASUS Pemerasan Penonton DWP, 9 Polisi Telah Disidang Etik, 3 Perwira Dipecat dan 6 Demosi

TRIBUN-MEDAN.COM - Sudah 9 anggota Polda Metro Jaya dikenakan sanski demosi hingga pemecatan atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari Polisi atas kasus pemerasan warga negara asing asal Malaysia, penonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP).

Untuk diketahui, pemerasan itu terjadi saat konser DWP di JI-Expo Kemayoran Jakarta Pusat pada 13-15 Desember 2024.

Sebanyak 34 personel dari satuan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran telah dilakukan mutasi.

Dari 34 personel yang dimutasi itu, 18 telah ditahan dan menjalani proses hukum.

Hingga saat ini, Selasa (7/1/2025), sudah 9 personel polisi disanksi etik oleh Propam Polri.

Dari 9 personel itu, 3 di antaranya mendapatkan sanksi berat yaitu dipecat atau PTDH dan 6 orang lainnya disanksi demosi dari 5 tahun hingga 8 tahun.

Terbaru, Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom (AJMG) selaku eks Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya disanksi demosi 5 tahun.

Begitu juga halnya dengan Bripka Wahyu Tri Haryanto (WTH) selaku eks Banit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya juga disanksi demosi 5 tahun.

Keduanya mutasi demosi 5 tahun di luar fungsi penegakan hukum (Reserse).

Adapun sidang etik polri ini digelar di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan.

"Divpropam Polri telah melaksanakan sidang etik profesi terkait kasus DWP 2024," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago dalam keterangannya Selasa (7/1/2025).

“Sanksi administratif berupa penempatan dalam Tempat Khusus selama 30 hari terhitung mulai tanggal 27 Desember 2024 sampai dengan 25 Januari 2025 di Ruang Patsus Biroprovos Divpropam Polri,”sambungnya.

Berikut daftar 9 polisi yang telah disidang etik, tiga dipecat dan 6 demosi:

Dipecat atau PTDH:

1. Mantan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak dipecat tidak hormat atau PTDH.