Berita Viral

PENGAKUAN Para Korban Dosen Gay di Mataram, Modus Zikir Zakar, Pelaku Iming-imingi Transfer Ilmu

Mahasiswa korban pelecehan dosen gay di Universitas Negeri Mataram, NTB mengungkapkan modus pelaku.

HO
Ketua DPD Sasaka Nusantara Lombok Barat, Sabri mengungkap pengakuan para korban soal taktik dosen LR diduga melakukan pelecehan dan kekerasan seksual kepada banyak mahasiswa. 

Korban lainnya menceritakan alasan kedua kenapa ia mau mengikuti perintah sang dosen LR untuk dilecehkan.

Ternyata alasannya karena sang dosen sengaja menyuruh korban untuk datang ke kosannya dengan modus menyerahkan tugas kuliah.

Fakta baru tersebut diungkap oleh Ketua Koalisi stop kekerasan seksual NTB, Joko Jumadi.

"Modusnya ada berbagai macam, karena ada yang dia (pelaku kenal korban) di kampus maka dia (pelaku) memberikan tugas, kemudian mengajak yang bersangkutan untuk mendatangi kos-kosnya kemudian terjadi pelecehan seksual," imbuh Joko Jumadi dilansir dari tayangan SCTV.

Pengakuan korban ketiga adalah dirinya bukanlah mahasiswa dari pelaku.

Korban tersebut bercerita bahwa ia kenal dengan sang dosen di komunitas.

Untuk diketahui, dosen LR belakangan disebut-sebut sebagai ketua komunitas gay di NTB.

"Ada juga korban yang di luar, yang di komunitas," akui Joko.

Lalu korban berikutnya mengungkap alasan mengejutkan soal dirinya yang turut jadi korban pelecehan sang dosen cabul.

Korban tersebut mengaku alasannya mau mengikuti ritual aneh sang dosen karena dijanjikan ilmu sakti.

"Ada yang dijanjikan mendapatkan ilmu tertentu. Tapi untuk mendapatkan ilmu itu harus melalui ritual pembersihan alat vital. Pelaku leluasa melakukan pelecehan seksual kepada korban," ujar Joko Jumadi.

Atas kebejatan dosen LR, Sabri selaku pendamping para korban pun mendesak pihak kepolisian segera bertindak.

Sebab Sabri cemas jika pelaku akan melarikan diri.

"Pelaku ini (dikhawatirkan) akan kabur. Kita takutnya nanti korban-korban kalau tidak ditindak pelaku ini, maka korban bisa jadi pelaku. Karena ini bukan hanya tindak pidana murni tapi juga penyakit," kata Sabri.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved