Berita Viral

VIRAL Nenek 66 Tahun Dianiaya Oknum Polwan Sok Jago, Tangan Dipelintir, Korban Terancam Cacat

Mengutip Kompas.com, diketahui Arnia (66), seorang nenek di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, diduga menjadi korban penganiayaan oknum anggota polwan,

Editor: Liska Rahayu
KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE
Arnia, seorang nenek berusia 66 tahun diduga menjadi korban kerja keras yang dilakukan seorang oknum anggota polwan, Bripka RH, yang bertugas di Polsek Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral di media sosial kasus seorang nenek berusia 66 tahun dianiaya oknum polwan.

Mengutip Kompas.com, diketahui Arnia (66), seorang nenek di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, diduga menjadi korban penganiayaan oknum anggota polwan, Bripka RH, yang bertugas di Polsek Wolio.

Akibat peristiwa tersebut, Arnia mengalami sakit di tubuhnya dan terancam mengalami stroke serta cacat.

"Pemukulan pertama dia maju, dia putar menyampaikan, baru dia tarik.

Pemukulan kedua terjadi saat debat bahasa, di situ maju mau pukul, dihalau beberapa orang, dia tetap mengamuk," ungkap Arnia saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tomba, Kecamatan Wolio, Minggu (29/12/2024).

Peristiwa ini terjadi saat Arnia bersama suaminya berkunjung ke rumah adiknya di perumahan Wanabakti, Kecamatan Betoambari, Senin (16/12/2024) petang.

Saat menumpang salat di rumah warga, Bripka RH, yang merupakan tetangga almarhum adik korban, tiba-tiba datang dan langsung menemui Arnia.

Bripka RH saat itu menghubungi seseorang dan menyebutkan bahwa Arnia berada di perumahan Wanabakti.

Menurut Arnia, Bripka RH kemudian mengamuk, memelintir tangannya, dan berusaha memukulnya.

"Saya sampaikan tidak usah ikut campur, dia putus urat malumu, ini urusan adek beradik," tegasnya.

Arnia menambahkan, meski Bripka RH bukan anggota keluarganya, ia merasa heran mengapa oknum tersebut ikut campur dalam masalah keluarganya.

Bripka RH dilaporkan memukul Arnia di bagian bahu kiri dan lengan kirinya, bahkan tendangan lutut juga diterimanya.

Penganiayaan semakin parah ketika seorang anggota keluarga Arnia merekam tindakan Bripka RH.

"Setiap dia habis memukul, dia bilang kita yang memukul dia. Kalau dia mendorong kita, dia bilang kita yang mendorong dia. Dia pintar, dia balikan bahasa," jelas Arnia.

Akibat penganiayaan tersebut, Arnia kini sulit bergerak dan lebih banyak menggunakan kursi roda karena kakinya sakit, serta lengan kiri dan bahunya membiru.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved