Sumut Terkini
Cegah Penipuan, Dinas Pariwisata Simalungun Minta Pelaku Usaha di Objek Wisata Tampilkan Harga
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Fikri Fanani Damanik meminta para pelaku usaha di objek-objek wisata yang ada di Simalungun.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Fikri Fanani Damanik meminta para pelaku usaha di objek-objek wisata yang ada di Simalungun terkhusus Danau Toba untuk menampilkan harga sesuai produk yang ditawarkan. Hal ini untuk mengantisipasi pengunjung tidak merasa tertipu.
Apalagi menurut Fikri, dengan menampilkan harga, interaksi para pengunjung/pembeli dengan pelaku usaha berjalan secara transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Kalau terkait layanan, Dinas sudah beberapa kali melakukan pelatihan dan sosialisasi ja, sudah kita pahamkan kepada pelaku usaha bahwa mahal dan murah itu relatif, hanya daftar harga yang harus kita infokan kepada wisatawan, agar wisatawan tidak merasa di tipu.
“Kalau terkait layanan, Dinas sudah beberapa kali melakukan pelatihan dan sosialisasi. Sudah kita pahamkan kepada pelaku usaha bahwa mahal dan murah itu relatif, hanya daftar harga yang harus kita infokan kepada wisatawan, agar wisatawan tidak merasa ditipu,” kata Fikri saat dikonfirmasi Jumat (27/12/2024).
“Untuk potensi pungli, saya rasa wisatawan sudah cerdas. Kalau tidak ada tanda pembiayaannya, maka jangan dibayar,” sambung Fikri.
Fikri juga menyampaikan bahwa hal-hal bersifat negosiasi, seperti contoh pada penyewaan tikar yang biasa ditawarkan pada objek wisata air, ia juga meminta hal tersebut harus bisa dilakukan tanpa membebani semua pihak
“Untuk penyewaan tikar juga sudah kita pahamkan. Yang penting sebelum digunakan, negosiasi harga dan kesepakatan harus terlaksana terlebih dahulu baru dilakukan penyewaan,” kata Fikri.
Pada momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun melihat bahwa beberapa hotel di kawasan Kota Wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon mengalami okupasi yang tinggi. Beberapa hotel dikabarkan penuh hingga tahun baru 2025.
Hanya saja terkait angka riil atas persentase hotel, Fikri mengaku baru mendapat laporan pada 5 Januari 2025.
“Target kita peningkatan okupansi lebih baik dari tahun lalu. Walaupun sama sama kita ketahui libur tahun baru kali ini zigzag, tapi kita optimis karena di lapangan mayoritas hotel hotel kita di Parapat penuh,” katanya.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kondisi-Pantai-Bebas-Parapat-sebelum-Natal-25-Desember-2024.jpg)