Berita Viral
VIRAL Wisatawan Syok Dilempar Sandal Gara-gara Ogah Bayar Pungli ke Warga, Jalur ke Wisata Curam
Baru-baru ini, viral di media sosial video yang menunjukkan wisawatan syok dilempar sandal gara-gara ogah bayar pungli ke warga.
TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, viral di media sosial video yang menunjukkan wisawatan syok dilempar sandal gara-gara ogah bayar pungli ke warga.
Sang wisatawan mengalami hal itu di dekat obyek wisata Tirta Sambara di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Wisatawan itu mengeluh tentang adanya tarikan uang saat hendak menuju lokasi wisata air yang terletak di Desa Sumberarum ini.
Akun Instagram yang membagikan video tersebut juga menyebutkan bahwa seorang warga dilempar sandal karena menolak memberikan uang yang diminta oleh warga sekitar.
Pemilik Tirta Sambara, Joko Wiseno, menyayangkan kejadian pungli yang terjadi di akses jalan menuju obyek wisatanya tersebut.
"Semoga peringatan dari masyarakat melalui mass media ini menjadi momentum untuk perbaikan," ujarnya, Senin (23/12/2024), melansir dari Kompas.com.
Joko menambahkan bahwa pihaknya bersama pengusaha obyek wisata air di Sumberarum berencana melibatkan masyarakat setempat dalam program pemberdayaan agar mereka juga merasakan dampak ekonomi dari keberadaan obyek wisata tersebut.
"Dan juga pengunjung merasakan kenyamanan pelayanan dalam mengakses atau menuju ke lokasi wisata," imbuhnya.
Selain Tirta Sambara, terdapat setidaknya empat obyek wisata serupa di Sumberarum, seperti Umbul Banyu Roso, Ngasinan, Lintang Waterpark, dan Tirto Madu.
Kepala Desa Sumberarum, Muhzen Fanani, menjelaskan bahwa video viral tersebut menunjukkan kejadian yang berlangsung di Dusun Kasuran.
Ia mengaku telah berulang kali memperingatkan warganya untuk tidak mematok tarif, melainkan memberlakukan tarif seikhlasnya.
"Lebih kurang satu tahun terakhir, masyarakat berjaga di seputaran akses menuju obyek wisata air di Desa Sumberarum. Tapi, di lapangan (berbeda). Kan, saya tidak (selalu) menunggu (mengawasi)," cetusnya kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Senin (23/12/2024).
Muhzen menambahkan bahwa jalur di Dusun Kasuran, yang curam dan memiliki tikungan tajam, cukup berbahaya bagi pengendara yang tidak terbiasa, apalagi kondisi jalan masih berlubang.
Ia menyarankan agar warga setempat yang berjaga di sekitar lokasi dapat berperan sebagai penunjuk jalan tanpa menarik pungli.
"Karena jika masyarakat wegah (berkunjung), nanti (warga Sumberarum) rugi sendiri," tukasnya.
Terkait lemparan sandal atau perlakuan tidak menyenangkan yang diterima warga yang menolak pungli, Muhzen mengaku tidak mengetahuinya.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan wisatawan diperas tukang ojek yang jadi joki ke puncak wisata Bogor.
Wisatawan tersebut dipalak sebesar Rp850 ribu.
Padahal awalnya si tukang ojek menyebut bayar seikhlasnya namun ketika diberi Rp150 ribu justru ngamuk tak terima.
Adapun kasus ini terjadi saat si wisatawan hendak menuju kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tukang ojek itu bersedia menjadi joki untuk penunjuk jalan alternatif supaya tidak kena macet dengan kesepakatan Rp 150 ribu.
Setelah tiba di lokasi, ternyata wisatawan itu malah diperas uang hampir enam kali lipat sebesar Rp 850 ribu.
Video pungutan liar oknum joki jalur alternatif Puncak ini diposting akun TikTok @dilibraa dan @youracel pada Sabtu (21/12/2024) dengan keterangan: Satu kata lucu "Alternatif".
Diketahui, memang pada saat libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dimanfaatkan para joki jalur alternatif untuk mengeruk untung.
Namun ada joki nakal yang menggunakan kesempatan ini untuk memeras wisatawan.
Dalam video ini, tampak seorang pengendara perempuan sedang adu mulut dengan seorang joki jalur alternatif Puncak soal tarif.
Pengendara tersebut protes karena sang joki meminta bayar Rp 850 ribu untuk jasa menunjuk jalan dari Ciawi hingga Cisarua.
Padahal sebelumnya tarif telah disepakati sebesar Rp 150 ribu.
Terkait hal itu, Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan mengatakan, persoalan ini sudah diselesaikan dengan baik.
"Pelaku CN alias Bokep sudah ditangkap dan mengakui perbuatannya," kata Dedi kepada wartawan, Minggu (22/12/2024), dikutip dari Tribun Tangerang.
Dia menjelaskan pelaku pemerasan tersebut merupakan tukang ojek pangkalan di Ciawi.
"Setelah kita lakukan pengecekan, lokasi pemerasan yang ada di video viral tersebut berada di SPBU Kampung Tugu, Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, CN alias Bokep awalnya menawarkan jasa pengawalan kepada pengendara mobil yang akan hendak menuju Jalur Atas Puncak, Cisarua, Bogor.
"Pada saat itu situasi Jalur Puncak sedang padat. CN meminta bayaran seikhlasnya untuk mengawal kendaraan di jalur alternatif melalui rute Gardenia Cilember - Jogjogan," jelas Dedi.
Saat tiba di Pom Bensin Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, pengendara mobil meminta agar pengawalan cukup sampai di situ saja.
Lalu pengendara meminta nomor rekening kepada CN alias Bokep.
"CN alias Bokep memberikan nomor rekeningnya dan akhirnya pengendara mentransfer uang sejumlah Rp 150 ribu," ungkap Dedi.
Namun CN menolak dibayar dengan harga seperti itu karena tidak sesuai dengan tarifnya yang seharusnya sebesar Rp 300 ribu - 400 ribu.
"CN tidak terima langsung emosi karena si pengendara secara sepihak mentransfer uang hanya sebesar Rp. 150 ribu," ucap Dedi.
Karena sudah terlanjur emosi, CN langsung meminta uang sebesar Rp. 850 ribu.
"Permintaan ini menimbulkan percekcokan antara pengendara kendaraan mobil dengan CN. Pengendara lalu memberikan tambahan uang sebesar Rp 100 ribu," jelas Dedi.
Dedi mengungkapkan CN sudah meminta maaf karena telah melakukan pemerasan.
"Pelaku sudah meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya," tutur Dedi.
Dalam video lanjutan akun TikTok@youracel, pelaku CN tampak membacakan permintaan maaf di kantor Polsek Megamendung.
"Saya Cecep Nolidin memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Puncak dan wisatawan, khususnya kepada pemilik akun TikTok@dilibraa atas kejadian yang viral," ucap CN.
Dia mengaku meminta uang jasa pengantaran sebesar Rp 850 ribu dan sudah mendapatkan pembayaran Rp 150 ribu.
"Pembayaran tahap pertama Rp 150 ribu sudah saya terima karena ada foto bukti transfernya. Sementara pembayaran tahap kedua Rp 100 ribu belum tahu sudah masuk rekening apa belum karena tidak ada foto," tandas CN.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
| NASIB Darma Washington Munthe Kritik Penyaluran BLT Agar Lebih Baik Malah Kini Muncul Minta Maaf |
|
|---|
| Mantan Istri Diisukan Selingkuh, Virgoun Diduga Sindir Inara Rusli, Singgung Kedok Agama |
|
|---|
| NASIB Karyawan Koperasi Asal Simalungun Bakar Rumah Nasabahnya di Wonogiri, Kini Ditangkap |
|
|---|
| PILU Penjaga Kantin di Bogor Dibunuh Tetangga yang Gelapkan Tabungannya, 2 Tahun Nabung Untuk Umrah |
|
|---|
| HOTMAN PARIS Tak Pengacara Nadiem Lagi di Tengah Kejagung Selidiki Kasus Investasi Telkomsel ke GoTo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/VIRAL-Wisatawan-Syok-Dilempar-Sandal-Gara-gara-Ogah-Bayar-Pungli-ke-Warga-Jalur-ke-Wisata-Curam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.