Berita Viral

PENGAKUAN Septian, Sopir Mercy Kecelakaan Maut hingga Tewaskan Nenek Penyapu Jalan,Minum 2 Botol Bir

Inilah pengakuan Septian, sopir Mercy penyebab kecelakaan maut hingga tewaskan nenek penyapu jalan. Septian Uki Wijaya (28) pengemudi mobil Mercedes

Editor: Liska Rahayu
kolase surya.co.id/istimewa
PENGAKUAN Septian, Sopir Mercy Kecelakaan Maut hingga Tewaskan Nenek Penyapu Jalan,Minum 2 Botol Bir 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah pengakuan Septian, sopir Mercy penyebab kecelakaan maut hingga tewaskan nenek penyapu jalan.

Septian Uki Wijaya (28) pengemudi mobil Mercedes-Benz (mercy) yang menyebabkan kecelakaan beruntun di Jalan Kenjeran, Surabaya pada Selasa (24/12/2024). 

Dalam kejadian itu, mobil Septian menyeruduk enam kendaraan di enam lokasi (tempat kejadian perkara) hingga menewaskan seorang nenek penyapu jalan bernama Prasetya Ningsih (60).

Kecelakaan pertama terjadi di Jalan Boulevard Pakuwon saat Septian menabrak seorang pesepeda.

Alih-alih berhenti, ia justru terus melaju.

Di dealer UMC Suzuki, dua orang yang berboncengan sepeda motor menjadi korban berikutnya. 

Ia tetap melarikan diri, hingga di depan Starbucks Kenjeran, ia menabrak lagi, kali ini dari belakang.
 
Mobil Mercy yang dikendarainya terus melaju menuju Kalijudan, menabrak tiga mobil sekaligus.

Sebuah Xenia putih bahkan terjun ke sungai, bagian belakangnya ringsek parah.

Dua mobil lainnya, Honda Brio dan Grand Livina, terdorong hingga menabrak pohon.

Enam tempat kejadian perkara (TKP) menandai jejak kelalaian Septian.

Korban pesepeda yang mengalami luka berat, akhirnya meninggal dunia sehari kemudian di RSUD dr. Soetomo

Saat dihadirkan di depan media pada Rabu (25/12/2024), Septian tampak tertunduk lesu dengan tangan terborgol. 

Lelaki ini ditetapkan sebagai tersangka. 

Terungkap gelagat Septian sebelum terjadi kecelakaan beruntun itu. 

Pada Selasa (24/12/2024) sore dia dia nongkrong  di sebuah kafe di sekitar Pakuwon City bersama teman-temannya.

Di sanalah, ia menenggak wiski dengan kadar alkohol 43 persen.

Lalu sekira pukul 15.00, dia bergerak meninggalkan lokasi itu dengan naik Mercy hitam dengan nopol L 1725 PH.

"Saya berjanji akan berusaha untuk bertanggung jawab. Saya tidak bisa mengembalikan yang hilang, tapi saya mohon maaf," ucap Septian, suaranya teredam penyesalan.
 
Meskipun kini pasrah, Septian awalnya berkelit. Ia mengaku hanya minum dua botol bir.

Namun, tes alkohol membuktikan sebaliknya, ia telah mengonsumsi wiski.
 
"Tersangka dalam darahnya mengandung kurang lebih 0,16 miligram alkohol. Kondisi ini tentunya sangat mempengaruhi kondisi kesadaran, kewaspadaan, kemampuan motorik, persepsi. Dalam kondisi tersebut, tidak boleh mengendarai kendaraan," jelas Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, Kompol Arif Fazlurrahman.

Sebelumnya, video saat mobil Septian menggeruduk mobil lain, viral di media sosial. 

Septian sempat hendak melarikan diri setelah menyebabkan kecelakaan beruntun tersebut.

Lantas siapa sosok Septian Uki Wijaya sebenarnya?

Septian Uki Wijaya adalah warga Lebak Arum, Kecamatan Tambaksari, Surabaya

Sesaat setelah kejadian dia mengaku dalam keadaan mabuk.  

"Mabuk, Pak, saya minum bir, dua botol," kata Septian, dikutip dari Kompas.com, Senin. 

Saat didesak warga, Septian berjanji bertanggung jawab atas insiden tersebut.  

"Saya salah, Pak. Saya mau tanggung jawab, apapun saya akan tanggung jawab," ujarnya. 

Kapolsek Mulyorejo, Kompol Aspaul Bakti mengatakan, selain nenek penyapu jalan Prasetiya Ningsih, Septian juga mengakibatkan mobil Avanza putih yang diabraknya tercebur ke sungai. 

Kemudian korban lain bernama Achmad Gozali yang mengalami luka patah tulang bahu kanan, robek kepala kanan, robek punggung kaki kanan. 

Selanjutnya, Stephanie Sanjaya mengalami luka cidera kepala berat, paru-paru bocor, patah tulang selangka kiri dan rusuk kiri ke delapan patah. 

Kecelakaan Maut di Surabaya

Kecelakaan maut akibat pengemudi di bawah pengaruh minuman keras (miras) telah menelan 15 korban jiwa di Surabaya sepanjang tahun ini.  

Insiden-insiden tabrak lari mobil Mercy  di Kenjeran dan kecelakaan maut yang merenggut dua nyawa di warung makan Kedungdoro menyadarkan Satlantas Polrestabes Surabaya akan pentingnya menindak tegas.

Sekarang berkendara dalam kondisi mabuk dikategorikan kejahatan jalanan.

Pengemudi yang tertangkap dalam kondisi mabuk akan langsung diproses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.  

Tidak ada toleransi bagi mereka yang mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Arif Fazlurrahman, menyatakan bahwa angka korban kecelakaan akibat miras di Surabaya sudah sangat memprihatinkan.  

Banyak korban meninggal dunia dan mengalami luka berat.

Sebagai langkah pencegahan, polisi akan menggelar razia besar-besaran.

Kompol Arif menegaskan, siapa pun yang tertangkap mengemudi dalam keadaan mabuk akan dijerat dengan Pasal 311.
 
"Kami telah mendapat atensi langsung dari Kapolrestabes Surabaya untuk menangani masalah ini," tandas Kompol Arif.

Pihak kepolisian berharap langkah ini didukung masyarakat. Sehingga Surabaya dapat bebas dari drink driving.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved