Berita Viral

MODUS Andi Ibrahim Bawa Mesin Cetak Uang Palsu ke Kampus UIN, Kibuli Satpam Sebut Pencetak Buku

Beginilah modus Andi Ibrahim kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar sekaligus otak pembuatan uang palsu yang kibuli satpam kampus saat bawa masuk m

KOLASE/TRIBUN MEDAN
MODUS Andi Ibrahim Bawa Mesin Cetak Uang Palsu ke Kampus UIN, Kibuli Satpam Sebut Pencetak Buku 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah modus Andi Ibrahim kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar sekaligus otak pembuatan uang palsu kibuli satpam.

Adapun aksi Andi Ibrahim yang membawa masuk mesin cetak uang palsu seberat 3 ton ke Kampus UIN Makassar sempat dicegat satpam kampus.

Ternyata Andi Ibrahim kibuli satpam dengan menyebut mesin tersebut merupakan pencetak buku.

Hal itu diungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.

Ia menjelaskan rupanya Andi Ibrahim membawa masuk mesin pencetak uang palsu seberat 3 ton, seharga Rp 600 juta ke dalam kampus UIN Alauddin Makassar sempat dicegat satpam.

Namun Andi Ibrahim berhasil meyakinkan petugas satpam dengan alasan mesin tersebut ingin dipakai untuk cetak buku.

Reonald Simanjuntak juga mengatakan setelah dilakukan rekonstruksi pihaknya mengetahui cara tersangka membawa masuk mesin pencetak uang palsu ke kampus tersebut.

"Tersangka membawa mesin cetak uang palsu ke kampus tersebut menggunakan alat papan untuk memasukkan itu untuk memudahkan mendorong," ujarnya dilansir Tribun-medan.com, Senin (23/12/2024).

"Karena waktu rekonstruksi itu kita coba 25 personel untuk angkat mesin tersebut tidak bisa terangkat. 

Tapi kalau didorong pakai papan bisa. 

Dan saat rekonstruksi ada beberapa lantai pecah pada saat dimasukkan oleh tersangka di salah satu ruangan bekas toilet di perpustakaan," jelasnya.

Baca juga: PROFIL Eko Aryanto Hakim yang Vonis Harvey Moeis Cuma 6,5 Tahun Penjara Usai Korupsi Timah Rp300 T

 Disisi lain, luas ruangan tempat penyimpanan mesin cetak uang palsu tersebut sebesar 2 x 4 meter persegi.

Di ruangan tempat penyimpanan mesin cetak uang palsu itu sudah diberikan peredam suara dengan menggunakan gipsum yang didalamnya ada gabus.

"Kalau pun kedengaran hanya seperti samar-samar saja dari dalam," ucapnya.

Menurutnya, ketika suara tersebut terdengar sempat ditanyai oleh beberapa staf. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved