Berita Viral

Apa Itu Penyakit Dinga Dinga yang Muncul di Uganda, Ratusan Orang Menari-nari Tanpa Henti

Penyakit misterius Dinga Dinga muncul di Distrik Bundibugyo, Uganda. Ratusan orang menari-nari tanpa henti. Meraka juga demam dan flu

Editor: AbdiTumanggor
X
Penyakit misterius Dinga Dinga muncul di Distrik Bundibugyo, Uganda, Afrika Timur. Orang yang terjangkit merasakan demam dan menari-nari tanpa henti. (X) 

Penyebab pasti Dinga Dinga belum diketahui.

Spekulasi berkisar dari infeksi virus hingga faktor lingkungan lainnya, namun belum ada kepastian.

Kondisi ini hampir sama dengan "Wabah Menari" tahun 1518 di Strasbourg, Perancis, di mana orang menari tanpa henti selama berhari-hari tanpa alasan yang jelas.

Masyarakat diimbau untuk mewaspadai gejala awal, seperti demam, dan tubuh gemetaran, serta segera mencari bantuan medis.

Ratusan Orang Menari-nari Tanpa Henti

Ratusan orang di Distrik Bundibugyo, Uganda bergoyang tak terkendali akibat penyakit Dinga Dinga.

Dikutip dari CNBCTV18, Sabtu (21/12/2024), penyakit Dinga Dinga ini muncul pertama kali pada awal 2023 dan kini masih diawasi secara ketat oleh otoritas kesehatan setempat.

Sejak awal kemunculannya, dilaporkan sudah ada 300 kasus orang terkena penyakit ini, dengan sebagian besarnya adalah perempuan dewasa dan anak-anak.

Lantas, apa itu penyakit Dinga Dinga? Dan apa penyebabnya? 

Secara lokal, istilah Dinga Dinga sendiri mempunyai arti “gemetar seperti menari”.

Sesuai namanya, penyakit Dinga Dinga ditandai dengan tubuh gemetar hebat, bergoyang, dan berguncang tak terkendali.

Hal tersebut membuat penderita Dinga Dinga tidak bisa beraktivitas dengan normal.

Bahkan untuk berjalan pun, mereka memerlukan bantuan orang lain.

Selain itu, mereka yang terkena penyakit ini bakal mengalami demam tinggi, tubuh lemah secara ekstrem, hingga kelumpuhan.

Beberapa gejala fisik lain dari penyakit Dinga Dinga adalah sakit kepala, batuk, hingga hidung yang berair. 

Penyebab pasti dari penyakit ini masih misterius alias belum diketahui, sehingga masih diteliti lebih lanjut oleh Kementerian Kesehatan Uganda.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved