Berita Viral
Sekeluarga Ditemukan Tewas di Tangsel, Balita Kaku di Samping Jasad Ibu, Diduga Akibat Pinjol
Sementara itu, AF ditemukan tewas tergantung di plafon dapur. Ketiga jasad tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda di dalam rumah.
Menurut Yani, AF sering marah dan beberapa kali terlibat perkelahian dengan YL.
"Suaminya suka marah, dia (YL) suka cerita. Namanya suami, kan. Pernah (KDRT) tapi ada suami saya dan ditahan," kata Yani di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Minggu malam.
Baca juga: Sosok Phioruci Pangkaraya, Istri Alvin Lim yang Kedua Viral Bentak Wartawan
Yani menceritakan, AF pernah mengancam YL dengan pisau.
"Dulu mah iya saya paranin (datangin) karena mereka berantemnya pas masih siang atau sore, itu kan masih ramai. Sudah pernah bawa pisau, sudah mengancam adik saya tapi saya pisahin. Saya tahan sama suami saya. Jangan gitu sama istri," tambahnya.
Namun, Yani menyatakan belakangan ini hubungan YL dan AF tampak rukun.
Mereka terlihat sering menghabiskan waktu bersama, termasuk jalan-jalan ke Ancol dan Monas.
Yani (39) juga mengungkapkan bahwa mereka sempat terlibat dalam pinjaman online (pinjol) sekitar satu tahun yang lalu.
Yani menceritakan YL pernah memberitahunya mengenai kedatangan penagih utang ke rumah mereka.
"Waktu itu kan dateng itu ya orang Home Credit. Dia nyari ke mari alamatnya, kan alamatnya sama (dengan) saya. Saya bilang sama adik saya, 'kamu dicariin sama Home Credit. Kamu minjem duit?' 'Enggak kak, (aku) enggak minjem duit'. Ternyata lakinya (AF)," ungkap Yani saat ditemui di kediamannya.
Yani menambahkan bahwa AF terpaksa menggunakan data pribadi YL untuk meminjam uang karena ia tidak bisa menggunakan data pribadinya sendiri.
"Lah terus kok pake data lu?' 'Iya dipinjam. Soalnya pake data AF enggak bisa. Kalau enggak dikasih dia marah kak'. 'Buat apa? minjem duitnya gede?' 'Gede'," jelas Yani, menirukan percakapan dengan YL.
Yani juga mengungkapkan bahwa nomor teleponnya sempat digunakan oleh keluarga YL untuk meminjam dana. Dia juga sering dihubungi oleh perusahaan tersebut karena keluarga YL tidak melakukan pembayaran.
Baca juga: Profil Feni Fitriyani atau Feni JKT48, Peraih Nilai Tertinggi Senbatsu Sousenkyo 2024
"Sudah itu dia pakai nomor telepon saya. Home Creditnya nelepon ke saya. Saya bilang saya mpok-nya karena dia belum bayar," tambahnya.
Namun, Yani tidak mengingat adanya kasus serupa pada tahun 2024.
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengambil sejumlah barang bukti tadi malam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ilustrasi-Bunuh-Diri-20-Sept-2023.jpg)