Bentara Budaya

Pameran Bersama Kelompok Semut CM "Centimeter" di Bentara Budaya Yogyakarta, Hadirkan Keanekaragaman

Pameran Kelompok Semut: CM “Centimeter” diadakan sejak 6 hingga 12 Desember 2024 Pukul 10.00 - 21.00 WIB.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Bentara Budaya Yogyakarta mempersembahkan pameran bersama Kelompok Semut: CM “Centimeter” 

TRIBUN-MEDAN.com, YOGYAKARTA- Bentara Budaya Yogyakarta mempersembahkan pameran bersama Kelompok Semut: CM “Centimeter” yang mempunyai makna suatu ukuran dalam berbagai hal terutama menyangkut ide sebuah karya sehingga menghadirkan keanekaragaman karya nantinya. 

Pameran Kelompok Semut: CM “Centimeter” diadakan sejak 6 hingga 12 Desember 2024 Pukul 10.00 - 21.00 WIB.

Pameran Kelompok Semut: CM “Centimeter” dibuka oleh Dr. Oei Hong Djien dengan melibatkan seniman-seniman Indonesia di antaranya: Dedi Maryadi, I Nyoman Agus Wijaya, Khusna Hardiyanto, Ostheo Andre, Yusup Dilogo serta akan dimeriahkan oleh Sekar Wening Kusumastuti dan Agatha Kidung Nismara. 

Pada dasarnya pameran CM (Centimeter) oleh Kelompok Semut tak hanya hendak bicara pada suatu ukuran semata. Pameran Kelompok Semut: CM “Centimeter” akan mengajak kita melihat bagaimana “Centimeter” terlibat dalam kehidupan manusia sehari-hari sehingga dapat menghasilkan berbagai macam karya.  

Bentara Budaya Yogyakarta mempersembahkan pameran bersama
Bentara Budaya Yogyakarta mempersembahkan pameran bersama Kelompok Semut: CM “Centimeter”

Di dalam setiap prosesnya, seni membutuhkan banyak catatan panjang ukuran, detail serta gagasan untuk kemudian diwujudkan dalam satuan ukuran.  

Kelompok Semut tak sekadar bermain pada tataran ukuran sentimeter, bahkan mengukur dari ukuran yang lebih kecil; milimeter atau bahkan mikrometer, sebab semua bisa diukur.  

Hal berbeda dari pameran ini, yakni para seniman yang biasanya membuat karya-karya berukuran besar, namun kini dihadapkan tantangan yang lebih besar dan kompleks melalui pembuatan karya berukuran kecil.

Tidak mudah dalam membuat sebuah karya kecil yang diukir detail per-centimeternya.

Sehingga hasil dari karya-karya Kelompok Semut ini dapat dilihat sorotan respons emosional yang dapat mempengaruhi proses dan bentuk yang dihasilkan. 

Diperlukan upaya mengubah pemikiran ide karya yang kemudian disederhanakan ataupun dideformasi bentuk dalam setiap prosesnya.

Dengan kata lain karya-karya dari Kelompok Semut akan menubuhkan ukuran demi ukuran di dalam praktik artistiknya, untuk mengungkapkan ekspresi metaforis sebagai kelindan antara bentuk dan emosi masing-masing yang melampaui konsep ukuran itu sendiri.

Nantinya, pada hasil pengukuran akan membuahkan sebuah karya yang tak hanya kecil saja tetapi sesuai dengan apa yang diinginkan. 

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved