Bentara Budaya
Pameran Tunggal Seni Grafis Jendela Marida Nasution Hadir di Bentara Budaya
Melalui pameran ini, penikmat seni dapat mengenang dan melihat kilas balik perjalanan hidup pegrafis perempuan Marida Nasution
TRIBUN-MEDAN.com- Bentara Budaya dengan bangga mempersembahkan pameran tunggal seni grafis yang bertajuk “Jendela Marida Nasution”.
Melalui pameran ini, penikmat seni dapat mengenang dan melihat kilas balik perjalanan hidup pegrafis perempuan Marida Nasution (1956-2008) serta mengapresiasi karya dan kontribusinya di dunia seni grafis Tanah Air.
Pameran ini mengangkat perjalanan hidup dan karya-karya pegrafis perempuan Indonesia, Marida Nasution (1956-2008), yang telah memberikan kontribusi signifikan di
dunia seni grafis Tanah Air. Jendela diangkat menjadi judul pameran tunggal Marida Nasution yang kedelapan.
Dalam konteks seni, Dalam konteks seni, “Jendela” sering dianggap sebagai metafora yang kuat dan dapat diartikan sebagai ruang untuk melihat, merenung, bahkan berinteraksi dengan realitas atau gagasan yang lebih luas.
Jendela dapat menawarkan ruang untuk interpretasi bagi penikmat seni, baik dari segi visual maupun konseptual, terutama terhadap karya seni grafis Marida Nasution yang akan dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta.
Rotua Magdalena, kurator pameran ini, serta junior Marida di Studio Grafis IKJ, mengungkapkan bahwa Marida selalu menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai inspirasi.
Dengan kemampuan eksplorasi kreatifnya, Marida mampu mengangkat karyanya dari cetak dua dimensi menjadi instalasi ruang yang memikat.
Karya Marida akan ditampilkan dengan pengelompokan tema yang sangat sederhana, agar para penikmat seni dapat dengan mudah terhanyut ke dalam narasi atau cerita di
setiap karyanya.
Tema-tema tersebut diantaranya: Impresi Warna, Ekspresi, Hitam Putih Obyek, Perempuan, dan Urban. Kelima tema yang diangkat dalam pameran “Jendela Marida”.
Pameran ini akan menampilkan 60 karya cetak dan 11 patung yang dipilih berdasarkan lima tema besar: Impresi Warna, Ekspresi, Hitam Putih Obyek, Perempuan, dan Urban.
Kelima tema ini diambil dari pameran-pameran tunggal Marida sebelumnya, mencerminkan narasi yang kuat dan khas dari perjalanan kreatifnya.
Frans Sartono, kurator Bentara Budaya, menegaskan bahwa pameran ini merupakan bagian dari komitmen Bentara Budaya dalam mendukung perkembangan seni grafis di
Indonesia.
Sejak 2003, melalui penyelenggaraan Triennial Seni Grafis Indonesia, Bentara Budaya telah menjadi salah satu institusi yang konsisten dalam mengangkat seni grafis sebagai salah satu cabang seni rupa yang penting.
Melalui pameran tunggal seni grafis “Jendela Marida Nasution”,tanggal 29 Oktober 2024, dibuka pukul 19.00 WIB, dengan menampilkan 60 karya cetak, 11 patung, diharapkan seni grafis semakin dapat diapresiasi publik secara luas dan dapat menjadi inspirasi bagi perkembangan seni grafis di Indonesia, serta dapat terus memupuk semangat berkarya bagi para seniman grafis di masa yang akan datang.
(*/tribun-medan.com)
| Pameran Bersama Kelompok Semut CM "Centimeter" di Bentara Budaya Yogyakarta, Hadirkan Keanekaragaman |
|
|---|
| Pameran BLANDONG di Bentara Budaya Yogyakarta, Berkisah Tentang Penebang dan Tukang Kayu Tradisional |
|
|---|
| Lomba Kartun untuk Tingkatkan Hubungan Budaya ASEAN, Berikut Juri dan Hadiahnya |
|
|---|
| Kembali, Pameran Tunggal Nugrahanto Widodo di Bentara Budaya Yogyakarta |
|
|---|
| Komunikasih vs Komunikacau di Bentara Budaya, Mengulas Fenomena Komunikasi Masa Kini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bentara-Budaya-dengan-bangga.jpg)